KORANSERUYA.COM–Malam semakin larut, namun jagung rebus jualannya belum habis terjual. Tidak putus asa, wanita paroh baya itu tetap semangat mendorong gerobak kecil berisi jagung jualannya di Jalan Andi Djemma, seputaran Kantor Walikota Palopo, Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan, Senin 25 Oktober 2021.
Penjual jagung rebus tersebut bernama Nurpatih alias Patih. Setiap hari, setelah magrib, dia mulai berjualan jagung rebus keliling Palopo. Kadang sampai pukul 01:00 dini hari, Patih berkeliling Palopo menjajakan jagung rebus jualannya.
Bermodalkan gerobak kecil, Patih berkeliling di berbagai jalan di Palopo. Kebanyakan dia berjualan di seputaran jalan Andi Djemma, kawasan Kantor Walikota Palopo, kawasan Istana Luwu, lapangan Gaspa dan tempat-tempat ramai di Palopo.
Jika lelah, setelah beberapa jam berkeliling, Patih memilih istirahat sambil duduk di tratoar. Atau kalau hujan, dia mencari tempat berteduh seperti emperan ruko.
Saat beristirat di pinggir jalan, Patih duduk di samping gerobak dagangannya, sambil mengamati lalu lintas di jalan. Dia berharap ada pengendara mampir membeli jagung rebus jualannya.
Patih yang sudah berusia 60 tahun mengaku sudah 17 tahun berjualan jagung rebus dengan cara berkeliling di berbagai jalan ramai pengendara di Palopo.
Awalnya, Patih mengaku berjualan jagung rebus menggunakan lori-lori. Namun suatu malam saat berjualan di Jalan Andi Djemma, Patih didatangi pengurus Wahdah Islamiyah Palopo memberikan bantuan gerobak dorong yang lebih baik. Gerobak bantuan itulah yang sekarang dipakainya berjualan mengais rejeki setiap malam.
Adapun harga jagung rebus jualannya 3 buah senilai Rp10 ribu. Kalau lagi banyak pembeli, sehari bisa menjajakan sekitar 100 sampai 150 buah.
Patih bercerita, suaminya dulunya saat masih kuat bekerja sebagai tukang becak. Seiring waktu, Patih mulai berjualan jagung rebus untuk membantu perekonomian keluarganya.
Meski berpeluh keringat, banting tulang di malam hari berkeliling berjualan jagung rebus, Patih bersyukur karena setidaknya hasilnya halal dan bisa membantu ekonomi keluarganya. Pekerjaan berjualan jagung rebus halal, daripada mengemis.
Terakhir, Patih mengatakan, dirinya hanya berharap agar tetap sehat dan bisa terus berjualan, agar bisa membantu ekonomi keluarganya. Patih tinggal bersama suami dan lima anaknya di Jalan Anggrek, Kelurahan Tompotikka, Kecamatan Wara, Kota Palopo.
Nah, bagi warga Palopo yang kebetulan melihat Patih berjualaj di jalan dalam wilayah Palopo, mampirlah membeli jagung regusnya. Rasa enak dan gurih. (hwn)