BPBD Palopo Imbau Warga Antisipasi Fenomena Aphelion

70
ADVERTISEMENT

PALOPO – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palopo, Burhan Nurdin mengimbau masyarakatak untuk mengantisipasi terjadinya fenomena aphelion.

Menurutnya, fenomena ini terjadi sejak awal Juli 2024 dan berakhir pada Agustus 2024 mendatang. Dia meminta masyarakat untuk melakukan antisipasi sejak dini, agar terhindar dari penyakit saat masa tersebut.

ADVERTISEMENT

“Fenomena aphelion ini sudah terjadi sejak bulan juli ini dan akan berakhir pada akhir bulan agustus 2024 mendatang,” ujarnya.

“Untuk itu, untuk itu mengantisipasi datangnya sebuah penyakit selama fenomena aphelion ini,” tambah Burhan Nurdin dalam wawancara di kantor BPBD Kota Palopo, Selasa (09/07/2024).

ADVERTISEMENT

Penurunan suhu selama ini kata Burhan Nurdin, tidak dipengaruhi oleh fenomena aphelion. “Dari penurunan suhu ini tidak dipengaruhi fenoneman ini,” jelasnya.

Sekedar informasi, Fenomena Aphelion, yakni ketika Bumi berada di titik terjauh dari Matahari dalam satu putaran orbit.

Melansir Time and Date, pada saat fenomena Aphelion tahun ini, jarak dari pusat Matahari ke pusat Bumi adalah 152.099.968 km. Sementara, saat perihelion, Bumi berjarak 147.100.632 km dari Matahari.

Perbedaan jarak Bumi-Matahari pada perihelion dan aphelion adalah sekitar 5 juta km atau sekitar 3 persen jarak rata-rata Matahari-Bumi.

Pengaruh variasi musiman terhadap iklim Bumi akibat dua fenomena ini dapat diabaikan. Sebab, musim di Bumi ditentukan oleh kemiringan poros Bumi terhadap bidang orbit planet.

Observatorium Bosscha menambahkan efek aphelion dan perihelion hanya berdampak pada besar kecilnya Matahari yang tampak dari Bumi.

“Perbedaan jarak tersebut akan membuat ukuran ketampakan Matahari sedikit mengecil/membesar, hanya sekitar 3 persen saja,” menurut keterangan lembaga ini.

“Perlu diketahui, hal ini (aphelion dan periohelion) tidak akan memberikan efek apapun yang signifikan pada suhu permukaan Bumi,” (Ian)

ADVERTISEMENT