JCH Asal Palopo Diserang Gatal-gatal Hingga Pilek

705
Harisal A Latief bersama jamaah lainnya usai melaksanakan shalat dhuhur di Masjid Nabawi.
ADVERTISEMENT

Laporan : Harisal A Latief, Madinah

MADINAH — Sudah tujuh hari, 115 Jamaah Calon Haji (JCH) asal kota Palopo berada di Madinah. Mereka dijadwalkan akan bertolak menuju kota Mekkah pada Sabtu (27/7/2019) waktu setempat.

ADVERTISEMENT

Secara umum, kondisi kesehatan jamaah selama di madinah cukup baik. Hanya saja, mereka mulai diserang berbagai penyakit ringan. Seperti gatal-gatal, kulit kaki pecah karena jamur hingga pilek.

Ya, Iklim dan cuaca Arab Saudi sangat berbeda dengan Indonesia. Salah satu keluhan yang sering dialami jemaah calon haji saat di Tanah Suci adalah kulit menjadi sangat kering hingga mengelupas dan terasa perih.

ADVERTISEMENT

BACA JUGA :JCH Asal Palopo Fokus Ibadah Sebelum Tinggalkan Madinah

Kesehatan kulit memang seringkali terabaikan saat berhaji. Karena tentunya, mereka lebih berfokus pada ibadah dan menjaga kondisi tubuh. Masalah kulit pun baru disadari ketika adanya pengelupasan.

“Kulit kaki terkelupas seperti kena silet, itu karena pengaruh cuaca yang panas. Pengaruh panas memang begitu, bibir juga pecah-pecah. Seperti kurang vitamin C,” kata Tim Pembimbing Haji Daerah (TPHD), Harisal A Latief.

Salah satu JCH lainnya asal Palopo, Nurlely Kaso bercerita mengengani perjuangan mereka selama di Madinah.

“Pejuang arbain, bangun jam 1 malam siap-siap menuju Masjid. Kami pulang ke hotel hanya untuk makan dan mandi dan kembali ke masjid untuk shalat dhuhur. Karena 2 jam sebelum shalat, masjid Nabawi sudah sangat ful,” kata plt Kadis Kelautan dan Perikanan Palopo itu.

BACA JUGA :Aktifitas JCH Asal Palopo di Madinah : Seharian Kunjungi Tiga Tempat

Ia juga mengakui kulitnya sudah mulai terkelupas, leher juga sudah mulai gatal hingga badan meriang. Jarak hotel dengan masjid lumayan jauh. Dari salat dhuhur sampai salat isya tinggal di masjid, makan dan tidur secukupnya.

“Ini demi mencapai shalat wajib 40 kali atau Arbain, tidak boleh ketinggalan,” tulis Nurlely. “Masya Allah, kami merasakan nikmatnya berburu pahala syurga. Tak peduli mata mengantuk, perut lapar dan cuaca yang sangat panas,” tulisnya. (asm)

Nurlely bersama JCH lainnya asal Palopo.
ADVERTISEMENT