JAKARTA–Komisi Pemilihan Umum (KPU) kembali akan menggelar debat capres/cawapres sesi II pada 17 Februari mendatang. Debat kedua ini diprediksi bakal berlangsung lebih panas lagi dari debat pertama lalu.
Bagi pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, debat kedua ini bisa dijadikan ajang untuk ‘menyerang’ rivalnya, Jokowi-Ma’ruf dengan
memanfaatnya isu mahalnya proyek infrastruktur pemerintah. Termasuk proyek pembangunan light rail transit (LRT) Jabodebek dan Palembang yang dikritisi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem), Syafti Hidayat mengibaratkan kritik JK bak seseorang yang menyalakan lilin di tengah kegelapan informasi akibat pencitraan.
(BACA JUGA): Akhmad Dhani Ditahan Usai Divonis 1,5 Penjara Gegara 3 Cuitan di Twitter
“JK itu menyalakan lilin di tengah kegelapan,” katanya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Senin (28/1), dilansir KORAN SERUYA dari Pojoksatu.com.
Sebelumnya, Wakpres JK menilai pembangunan LRT kurang efisien lantaran berbiaya mahal dan letaknya bersebelahan dengan jalan tol.
Agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi, Syafti yang juga pendiri Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) meminta calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto untuk menanyakan langsung ke Jokowi perihal itu.
“Soal ini (mahalnya proyek LRT) bisa ditanyakan langsung dalam debat Pilpres nanti. Biar semuanya terang benderang,” tegasnya.
Kabarnya, KPU akan menambah durasi waktu dalam debat capres kedua tersebut. Penambahan waktu ini dilakukan dalam setiap sesi di debat pilpres sesuai kebutuhan.
(BACA JUGA): Dirut PAM TM Palopo: Sudah 6 Tahun Tak Pernah Naik, PAM TM Usul Penyesuaian Tarif Air Minum Sebesar 25 Persen
“Salah satu yang dievaluasi adalah terkait dengan waktu, sehingga dimungkinkan bahwa durasi dalam setiap sesi akan kita perbaharui sesuai dengan kebutuhan,” ujar komisioner KPU Wahyu Setiawan di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, dilansir KORAN SERUYA dari Detik.com.
Wahyu mengatakan penambahan waktu ini telah melalui hasil rapat evaluasi dengan pihak terkait. Namun terkait berapa jumlah durasi yang ditambah, KPU mengatakan pihaknya akan memutuskan pada rapat selanjutnya.
“Sudah, itu hasil rapat evaluasi dengan pihak eksternal yang ada. TV penyelenggara, kemudian TKN (Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin), BPN (Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga), dan pihak-pihak lain yang terkait,” ujar Wahyu.
“Secara mendetail akan kita sampaikan pekan ini, kemarin prinsip-prinsip dasar sudah disepakati dalam forum rapat. Sehingga KPU sekarang memantapkan konsep itu, akhir pekan ini kita akan mengadakan rapat dan diberitahukan ke publik,” sambungnya.
Selain itu, Wahyu juga mengatakan akan memperbaiki sistem bel dalam debat. Nantinya batas waktu debat akan ditandai dengan bel berupa warna.
“Secara teknis kita melakukan evaluasi debat pertama termasuk bunyi bel, dalam debat kedua akan kita perbarui sehingga pasangan capres-cawapres ini lebih nyaman dalam menyampaikan visi-misi programnya. Meskipun harus memerhatikan waktu,” ujar Wahyu. (*/cbd)