Masih Proses Perampungan, Ribuan Warga Malili Sholat Idul Fitri di Lapangan Andi Nyiwi

261
ADVERTISEMENT

LUTIM – Ribuan warga Kota Malili memadati Lapangan Andi Nyiwi Maili untuk melaksanakan Sholat Idul Fitri 1440 Hijriyah bersama Bupati dan Wakil Bupati Luwu Timur beserta jajarannya, Rabu (05/06/2019).

Meskipun lapangan kebanggaan warga Kota Malili saat ini masih dalam proses pembangunan dan perampungan, namun antusiasme warga Malili untuk menggunakannya sebagai tempat sholat ied tahun ini tetap besar. Terbukti, dengan berjubelnya warga yang mengikuti sholat Idul fitri di lapangan ini.

ADVERTISEMENT

Bertindak sebagai khotib atau penceramah pada Sholat Idhul Fitri ini, adalah Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulawesi Selatan, Dr. KH. Hamzah Harun.

Pada sholat Ied kali ini, tampak Bupati luwu Timur, HM. Thorig Husler bersama Wakil Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, didampingi sejumlah Pimpinan Forkopimda, Pejabat Pemkab Luwu Timur serta Ribuan umat muslim di Kota Malili memadati lokasi lapangan Andi Nyiwi untuk melaksanakan Sholat Idhul Fitri bersama-sama.

ADVERTISEMENT

Bupati Lutim, Thorig Husler mengawali sambutannya dengan menyampaikan ucapan selamat Hari Raya Idhul Fitri 1440 H kepada masyarakat Luwu Timur khususnya jamaah Sholat Idhul Fitri yang hadir menlaksanakan sholat Ied di lapangan Andi Nyiwi.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dan pribadi mengucapkan selamat merayakan hari raya Idhul Fitri 1440 Hijriah, semoga kita tergolong kaum yang beruntung dengan meraih kemenangan dihari berbahagia ini,” ucap Husler.

Terkait dengan keberadaan lapangan Andi Nyiwi Malili, orang nomor satu di Luwu Timur ini mengatakan bahwa, lapangan kebanggan warga Malili itu memang telah disiapkan Pemerintah daerah untuk dimanfaatkan oleh masyarakat, baik dalam kegiatan ekonomi, sosial, olahraga hingga keagamaan, meski sementara dalam proses pengerjaan tapi itu bukan menjadi alasan untuk tidak memanfaatkannya demi kepentingan masyarakat, apalagi untuk melaksanakan Perayaan Hari Raya Idul Fitri.

Husler juga menyinggung tentang hari raya Idul Fitri yang menurutnya adalah perayaan kemenangan iman dan ilmu atas ketaatan ummat manusia menahan nafsu di bulan Ramadhan. Setelah berhasil menundukkan nafsu, kita berhasil meraih kemenangan sehingga dapat kembali ke fitrah.

“Hari raya Idul Fitri ini juga merupakan momentum untuk menyempurnakan hubungan dengan sang pencipta Allah (hablun minallah) dan sebagai jembatan membangun ukhuwah serta silaturahmi sosial yang baik dengan sesama manusia (hablun minnannas),” kata Husler.

“Oleh karena itu, marilah kita jadikan Idhul Fitri tahun 2019 ini sebagai tonggak awal kebangkitan iman, taqwa serta kebaikan diri kita dari tahun-tahun sebelumnya, mari merajut kembali dan maksimalkan bersilaturahim untuk meminta maaf, memberi maaf dan menjadi seorang pemaaf. Jangan biarkan kedengkian dan kebencian merasuk kembali ke jiwa kita yang telah suci,” tambahnya.

Sementara Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulsel, Dr. KH. Hamzah Harun yang mengisi Khutbah menyampaikan Hakikat Idul Fitri dalam Islam sebenarnya adalah mengajarkan kesucian, kebersamaan dan keindahan kepada manusia. Selain itu juga mengajarkan persaudaraan antara umat islam maupun dengan umat beragama lainnya.

“Dosa antar manusia akan lebur jika manusia tersebut saling memaafkan. Untuk itu, di hari yang suci ini jadikan silaturrahim antar sesama manusia dengan saling memaafkan di hari yang fitri,” harap Hamzah. (ikp/kominfo)

ADVERTISEMENT