Teramat Sadis! Gubernur Sulsel Sampaikan Duka Cita Insiden Penembakan KKB di Papua, 3 Warga Sulsel Ikut Jadi Korban

869
JENAZAH para korban aksi kekerasan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan diberangkatkan ke kampung halaman masing-masing, Minggu (17/7/2022). Ada 8 jenazah akan diterbang via Bandara Mozes Kilangin Timika menuju Makassar, Palu, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Medan. (foto ist/antara)
ADVERTISEMENT

Sudah Banyak warga asal Sulawesi Selatan yang merantau mencari penghidupan jadi korban kebiadaban Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Kali ini, tiga warga Sulsel kembali jadi korban kelompok yang sudah dilabeli teroris itu. Sampai kapan KKB berbuat brutal di Tanah Papua?

KORANSERUYA.COM–Jenazah para korban aksi kekerasan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan diberangkatkan ke kampung halaman masing-masing, Minggu (17/7/2022).

ADVERTISEMENT

Ada 8 jenazah akan diterbang via Bandara Mozes Kilangin Timika menuju Makassar, Palu, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Medan.

Dari 8 jenazah tersebut, 3 diantaranya adalah warga Sulsel. Mereka adalah Daeng Maramli alias Daeng Marannu, 41 tahun, Taufan Amir, 42 tahun, dan Sirajudin, 27 tahun.

ADVERTISEMENT

Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman yang tengah menjalankan ibadah Haji di Tanah Suci, turut mengirimkan doa atas insiden yang terjadi di Papua hingga menewaskan 3 warga Sulsel bersama warga sipil lainnya. Ada 10 warga tewas dibantai kelompok KKB secara sadis, 2 warga lainnya kritis, pada Sabtu (16/7/2022) lalu.

“Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, turut berduka cita mendalam atas kejadian penembakan oleh Teroris KKB Papua yang telah menimbulkan beberapa korban luka ringan, berat dan meninggal,” ujar Andi Sudirman dari Mekkah, dalam rilisnya diterima KORAN SERUYA, Minggu (17/7/2022).

Pemerintah Provinsi Sulsel telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten setempat untuk memastikan upaya memulangkan korban KKB Papua asal Sulsel. “Kami telah berkoordinasi dengan Bupati Kabupaten yang menjadi korban dan juga termasuk memberi perhatian termasuk pengurusan hingga kembali ke Kampung halaman,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Andi Sudirman mendorong aparat penegak hukum untuk mengusut kasus tersebut. Apalagi, bukan baru kali ini, warga Sulsel yang merantau mencari penghidupan di Papua jadi korban kebiadaban KKB.

Sementara itu, Komandan Korem (Danrem) 172/PWY, Brigjen TNI J.O Sembiring, mengecam tindakan keji yang dilakukan kelompok KKB di Kampung Nonggoloit, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan yang menewaskan 10 warga sipil dan 2 warga lainnya kritis, Sabtu (16/7/2022) lalu.

Danrem mengatakan, satu dari 10 korban yang meninggal dunia, salah satu korban adalah pendeta di kampung Nonggolait, yakni bernama Elias Erbaye (54). Elias tewas ditangan KKB. “Kita mengecam aksi keji ini hingga merenggut banyak nyawa masyarakat sipil, termasuk seorang pelayan Tuhan yang seharusnya dihormati dan dilindungi dari tindak kekerasan,” ujar Danrem.

“Kalau pelayan Tuhan saja berani dibunuh secara sadis, apakah masih bisa dikatakan orang tersebut beriman,” imbuhnya.

Danrem menyampaikan, Pendeta Elias Erbaye meregang nyawa setelah dibacok dan ditembak oleh KKB. Jenazah kini telah diambil pihak keluarga dan rencana dimakamkan di Distrik Kenyam. Danrem juga mengatakan, saat ini aparat gabungan TNI-Polri mulai dari Satgas Kodim Pegubin Yonif PR 431/SSP bersama personel Satgas Damai Cartenz dan Polres Nduga, tengah siaga di kampung Nonggolait guna mengantisipasi aksi-aksi selanjutnya dari KKB.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal dalam keterangannya menyampaikan, ada 12 korban penembakan KKB. Dari 12 orang tersebut, sebanyak 10 orang meninggal dunia, dan dua orang lainnya mengalami luka bahkan ada yang kritis.

Adapun 10 korban meninggal dunia, yakni Yulius Watu (23), Habertus Goti (41), Daeng Maramli (41), Taufan Amir (42), Sirajudin (27), Johan (26), Alex (45), Yuda Hurusinga (42), Muhammad Ismaul (53) dan seorang tokoh agama Eliaser Baner (54).

Eliaser Baner sendiri tidak dievakuasi ke Timika, lantaran diambil pihak keluarga untuk dimakamkan di Nduga. Dua orang luka yakni Sudirman (36) dan Has Jon (41) yang kini ditangani intensif oleh tim medis di RSUD Mimika. “Penembakan terhadap warga sipil di kampung Nonggolait, Kabupaten Nduga, yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata, mengakibatkan 10 orang meninggal dunia dan dua orang luka berat,” ungkap Kombes Kamal.

Diketahui, KKB kembali beraksi di Papua. Kali ini, mereka menyerang dan membantai warga secara membabi buta di Distrik Kenyam, Nduga, Papua Peristiwa pembantaian oleh KKB itu terjadi pada Sabtu (16/7/2022) lalu.

Adapun kronologis pembantaian sadis itu, bermula saat seorang anggota KKB masuk ke kios salah satu warga bernama H. Sabu di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Nduga, Sabtu (16/7/2022) pagi. Anggota KKB yang menggunakan pisau itu langsung memerintahkan orang-orang di dalam kios untuk segera keluar.

Beberapa saat kemudian, sekitar 20 orang anggota KKB lainnya juga tiba di lokasi. Sebagian besar dari mereka membawa senjata api laras panjang. Jumlahnya kira-kira 15 senjata api. Para kriminil ini kemudian meneriaki semua laki-laki yang ada di dalam kios untuk keluar. Saat itu, ada lima laki-laki dan dua perempuan keluar dari dalam kios.

Mereka kemudian menyuruh dua perempuan itu masuk kembali ke dalam kios. Sementara lima pria tadi dibantai dan ditembak hingga tewas. Selanjutnya 5 orang laki-laki tersebut dipukul dan ditembak mati.

Aksi mereka tak sampai di situ. Mereka kuga memberhentikan sebuah truk berpenumpang lima warga sipil yang lewat di sana. Saat tiba di depan kios itu, tanpa basa basi mereka memberondong semua penumpang truk dengan peluru. Aparat gabungan TNI Polri yang menerima laporan penembakan itu langsung turun tangan ke lokasi. Hingga akhirnya ditemukan ada 10 orang korban meninggal dunia, dan dua orang lainnya luka-luka.

ADVERTISEMENT