Tolak Wahyuddin M Nur Pimpin Hanura Sulsel, DPP Ancam Sanksi Kader

281
ADVERTISEMENT

MAKASSAR — Kader yang menolak hasil Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Sulawesi Selatan bakal Disanksi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura. Hal itu diungkapkan Waketum DPP Hanura, Ferdinand Nainggolan.

Hasil sendiri musdalub menetapkan nama Wahyuddin M Nur sebagai ketua Hanura Sulsel. Namun sejumlah DPC menyatakan menolak Wahyuddin M Nur.

ADVERTISEMENT

Ferdinand Nainggolan mengatakan hasil musdalub menetapkan Wahyuddin M Nur sudah sah. “Sudah final ini, kalau ada pengurus DPC tidak terima, maka kita akan ambil tindakan tegas. Apanya dipersoalkan, ini sudah selesai,” kata Ferdinand seperti dilansir Koran SeruYA dari Tribun Timur, Rabu (3/11/2021).

Ferdinand mengatakan, penetapan Wahyuddin sudah sah sesuai AD/ADT. Menurutnya, Wahyuddin sudah mengantongi dukungan pemilik suara 30 persen.

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan tidak ada pelanggaran dalam penetapan Wahyuddin. “Hasil musda sudah sesuai dengan PO, apanya yang tidak diterima. Wahyuddin sudah ada dukungan DPP, sudah ada dukungan 30 persen,” katanya.

Ferdinand mengatakan panitia sudah membuka kesempatan bagi siapapun calon. Termasuk usulan DPC nama kader eksternal Amsal. Namun Ferdinand mengatakan, salah satu syarat calon ketua adalah minimal pernah jadi pengurus 1 tahun.

“Syarat AD/ART harus satu tahun jadi pengurus partai, saudara Amsal belum jadi pengurus partai, jadi tidak bisa. AD/ART katakan kalau calon luar harus jadi pengurus minimal satu tahu. Amsal ini bukan pengurus, dia bukan jadi anggota Hanura, kemudian sudah tutup pendaftaran,” katanya.

Ferdinand mengatakan, panitia sudah membuka pendaftaran calon selama tiga hari pada 23 hingga 25 Oktober. “Kita sudah suruh cari calon siapapun boleh, tapi tidak ada calon selain Wahyuddin mendaftar, terakhir begitu ditutup masuk Amsal,” katanya.

“Wahyuddin sudah ada, dukungan silakan ditanya Plt, kalau tidak ada tidak mungkin kita tetapkan. Tidak ada intervensi di sini, semua dibuka kesempatan, silakan cari calon,” katanya.

“Tanggal 25 sudah tutup, dipaksakan masuk tidak bisa lagi, Amsal bukan kader Hanura, dia harus jadi pengurus minimal satu tahun, kita mau Sulsel maju,” sambungnya. (*)

ADVERTISEMENT