PALOPO—Untuk mengganti nilai ujian sekolah yang tiap tahunnya dilaksanakan dalam bentuk tulisan, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 6 Palopo melaksanakan ujian praktek dalam bentuk project.
Sesuai dengan Permendikbud 43 tahun 2019 yang memberi kewenangan kepada setiap sekolah untuk memilih bentuk ujian sekolah yang akan dilaksanakan masing-masing sekolah, SMP 6 memilih ujian sekolah dalam bentuk project untuk semua mata pelajaran.
Menurut kepala sekolah, Sukawati Umar S.Pd., M.Si., M.Pd., ada beberapa mata pelajaran yang proyeknya telah selesai.
“Khusus mata pelajaran Biologi, siswa diminta membuat tanaman hidroponik. IPS membuat peta yang bahan dasarnya menggunakan kapas, sedangkan bahasa Inggris berkolaborasi dengan mata pelajaran prakarya, dimana pembuatan telur asin menjadi nilai prakarya sedangkan presentasi dari hasil pembuatan telur asin itu sendiri menggunakan bahasa inggris untuk nilai bahasa inggris, dan fisika membuat lampu lalu lintas dan bel listrik,” ujar Sukawati saat ditemui Koran Seruya, Rabu (26/2/2020).
Dia juga mengatakan bahwa ujian sekolah ini telah berlangsung selama kurang lebih tiga minggu, dimulai dari awal bulan Februari dan akan berakhir pada akhir Februari.
“laporan hasil ujian praktek ini dikumpul akhir Februari,” kata Sukawati.
Kepala sekolah juga menyampaikan antusias para pelajarnya melakukan proyek tersebut.
“Kami berharap para pelajar dapat menyalurkan kreatifitas dan kemampuan mereka dengan adanya ujian praktek dalam bentuk proyek ini, dan sejauh ini kami melihat siswa sangat senang melakukannya,” tambah Sukawati. (anggi)