Beranda blog Halaman 421

Murid SMPN 2 Palopo Korban Gempa, Walikota Turut Berdukacita, Ingin Siapkan Ambulans ke Pemakaman Almarhum di Malangke

PALOPO–Kabar berpulangnya siswa SMP Negeri 2 Palopo, Muh. Fachrul Razi yang jadi korban gempa bumi di Majene Sulawesi Barat akhirnya sampai juga ke telinga Walikota Palopo, HM Judas Amir.

Usai melepas rombongan bantuan dari Pemkot Palopo yang akan menuju Mamuju dan Majene Sulawesi Barat, Judas Amir mengaku turut berdukacita atas musibah yang menimpa putra dari Anggota 721 KIPAN C (Kodim 1403 Sawerigading) yang sudah pindah tugas ke Koramil Malunda di Majene itu.

“Kami atas nama Pemerintah Kota Palopo tentu merasa turut berdukacita atas berpulangnya Almarhum, semoga ditempatkan di tempat yang mulia disisiNya,” ucap Walikota didampingi Sekda Firmanza DP, Kadis Damkar Musakkir Pole serta Kadis Sosial Awaluddin, Asisten I Burhan Nurdin, dan Kepala PSC 119 JA, Ns Hamran.

Ia menambahkan, jika pihaknya melalui PSC 119 JA siap membantu 1 unit ambulans untuk mengantar Almarhum yang dikenal piawai dan pernah juara 2 tingkat provinsi dalam Cabor Karate itu menuju peristirahatan terakhirnya.

“Kita akan bantu mobil Ambulans PSC 119 JA untuk digunakan keluarga Almarhum saat membawa jenazah ke pekuburan, saya dengar mau dimakamkan di Malangke, insya Allah, kami turut bersedih atas musibah ini, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” pungkasnya, Jumat malam (15/1/2021) di rujab SaokotaE.

(iys)

Murid SMPN 2 Palopo yang Meninggal Karena Gempa Jenazahnya Sudah Tiba di BTN Pepabri, Besok Dimakamkan!

PALOPO–Kabar duka yang diberitakan sebelumnya dari kejadian bencana gempa bumi di Bumi Manakarra, Sulawesi Barat, yakni murid SMPN 2 Palopo bernama Muh Fachrul Razi Ismail kini jenazahnya telah tiba di kediamannya di BTN Pepabri Palopo.

Hal ini dikabarkan guru karate yang juga pengurus Forki Palopo, simpai Raslim via  WhatsApp, Jumat petang, 15 Januari 2021.

“Warga Palopo yg meninggal akibat gempa di Majene, almarhum kebetulan berlibur ke sana karena ayahnya tugas di Kodim Majene….,” katanya seraya mengunggah 3 foto Almarhum berisi ucapan duka.

Salah satunya ucapan duka dari Karatedo Gojukai yang dipimpin Mayor Kav. Suparman SPd.

“Mayatnya tadi sore tiba, besok dimakamkan di Malangke, Luwu Utara, kampung ibunya,” pungkasnya

(iys)  

Kabar Duka, Murid SMPN 2 Palopo yang Jago Karate Ini Meninggal Akibat Gempa Sulbar

PALOPO–Kabar duka kali ini datang dari lokasi bencana gempa bumi di Bumi Manakarra, Sulawesi Barat.

Salah satu murid SMPN 2 Palopo, bernama Muh Fachrul Razi Ismail dikabarkan guru karate simpai Raslim di grup WhatsApp, Jumat petang, 15 Januari 2021.

“Warga Palopo yg meninggal akibat gempa di Majene, almarhum kebetulan berlibur ke sana karena ayahnya tugas di Kodim Majene….,” tulisnya seraya mengunggah 3 foto Almarhum berisi ucapan duka.

Salah satunya ucapan duka dari Karatedo Gojukai yang dipimpin Mayor Kav. Suparman SPd

Hingga berita ini disusun, guru karate Karatedo Gojukai itu belum membalas pesan singkat Redaksi Koran Seruya.

(iys)  

Inna Lillahi… Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf, Guru Habib Rizieq Dikabarkan Wafat

JAKARTA–Kabar duka kali ini datang lagi dari salah satu ulama.

Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf meninggal dunia.

Informasi yang dihimpun, Habib Ali meninggal di RS Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (15/1) sore.

Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf merupakan guru dari Habib Rizieq Syihab. Dia juga pimpinan majelis taklim Al-Afaf, Tebet.

Kabar ini dikonfirmasi oleh ustaz Yusuf Mansur. Dia menggungah foto Habib Ali.

“Yaa Allah Yaa Rabb.. Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf, wafat. Innaa lillaah… Yaa Allah. Yaa Allah. Yaa Allah…,” tulis Yusuf Mansur.

(*/iys)

Waspada! BMKG Sebut Gempa Susulan dengan Magnitudo Besar Masih Berpeluang Terjadi di Majene

Pray For Sulawesi Barat (Sulbar). (Foto: Twitter emwe'ez art work)

JAKARTA–Menyusul gempa di wilayah Majene, Sulawesi Barat dengan magnitudo 6,2 pada hari ini, Jumat (15/1) pukul 02.28 WITA, dimana gempa susulan dengan getaran lebih kuat, mengguncang Sulbar dan sekitarnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi masih akan terjadi gempa susulan yang berkekuatan cukup besar di sekitar provinsi tersebut.

Sebelumnya, Kamis (14/1/2021), gempa dengan magnitudo 5,9 mengguncang wilayah Majene sekitar pukul 14.30 Wita. Tiga kali gempa susulan yang terasa hingga kota Makassar dengan durasi lebih lama.

Saat terjadi gempa susulan, sejumlah warga di Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menganalisis masih ada kemungkinan gempa susulan yang cukup kuat di Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). Masyarakat diminta siaga dan tetap memonitor info BMKG.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan potensi ini dibaca dari analisis sejarah gempa bumi yang pernah terjadi di sekitar Sulawesi Barat pada 1969 silam.

“Kami menganalisis berdasarkan data kegempaan yang pernah kami rekam dan history yang lalu, kami menganalisis masih dimungkinkan adanya gempa susulan yang cukup kuat seperti dini hari tadi atau sedikit lebih tinggi lagi, masih dimungkinkan,” kata Dwikorita dalam jumpa pers, Jumat (15/1/2021).

Episenter gempa hari ini terletak pada koordinat 2,98 LS dan 118,94 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 6 km arah TimurLaut Majene, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km.

Episenter hari ini sangat berdekatan dengan sumber gempa yang memicu tsunami dengan ketinggian 4 meter di Pelattoang dan 1,5 meter di Parasanga dan Palili pada 23 Februari 1969 silam dengan kekuatan M6,9 pada kedalaman 13 km.

Gempa Butuh Respons Cepat, Andi Arief: Harus Ada yang Berani Membangunkan Presiden dari Tidur

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menyatakan Indonesia merupakan wilayah yang rawan gempa. Karena itu masyarakat dan pemerintah diminta untuk mewaspadai gempa yang kecenderungannya semakin meningkat.

Seperti halnya yang terjadi di Majene Sulawesi Barat karena Mamuju Thrust yang masih sangat aktif. Hingga saat ini sudah ada 28 gempa susulan, dan BMKG mengenali 3 dari sumber gempa yang memiliki kesamaan dengan kejadian di masa lalu.

Politisi Partai Demokrat, Andi Arief pun mengingatkan pemerintah soal ancaman bencana gempa bumi di Indonesia. Menurutnya, selama ini anggaran untuk penelitian gempa masih sangat minim.

“Penelitian soal Gempa minim anggarannya, geologi kebumian kurang dapat perhatian. Banyak gempa misterius terjadi karena sebelumnya tidak diketahui karena tidak diteliti,” kata Andi Arif dilansir Koran Seruya dari Fajar.co.id, Jumat (15/1/2021).

Andi Arief berharap kejadian gempa yang terjadi di Sulbar tidak menimbulkan dampak yang parah. Dirinya berharap pemerintah pusat dandaerah bisa segera merespons kondisi tanggap darurat di lokasi.

“Harus ada yang berani membangunkan Presiden dari tidur jika terjadi gempa merusak malam hari. Agar ada tindakan cepat pemerintah dan menteri terkait. Sehingga pagi hari sudah ada langkah kongkret penyelamatan primer dan sekunder. Ujian terbesar itu ada di masa sulit,” sebutnya.

Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat itu menyebutkan pengalaman tahun 2011-2014 lalu, Indonesia sempat dilanda beberapa kali gempa bumi hingga mengakibatkan tsunami.

(*/iys)

DPRD Parigi Moutong Apresiasi Penanganan Covid-19 di Luwu Utara

Luwu Utara–DPRD Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. mengapresiasi langkah-langkah penanganan yang dilakukan Satgas Covid-19 Luwu Utara. Hal ini disampaikan Kadis Kesehatan, Marhani Katma, usai menerima kunjungan DPRD Parigi Moutong, Kamis (14/1/2021).

Marhani mengatakan, DPRD Parigi Moutong memilih Luwu Utara sebagai lokus kegiatan karena langkah-langkah penanganan Covid-19 yang dilakukan Satgas Penanganan Covid berjalan dengan baik dalam upaya memutus mata rantai penularan Covid-19 di Luwu Utara.

“Kunjungan silaturahmi ini adalah yang kedua dari Kabupaten Parigi Moutong. Kita saling berbagi pengalaman, dan saling bertukar informasi, terkait langkah-langkah penanganan yang kita lakukan selama pandemi Covid-19 di Luwu Utara,” jelas Marhani.

“Setelah kita memberikan pemaparan terkait langkah-langkah yang kita lakukan, rupanya mereka mengapresiasi dan menjadikannya sebagai bahan masukan yang berharga dalam penanganan Covid-19 di Kabupaten Parigi Moutong,” sambungnya.

Kunjungan kerja DPRD Parigi Moutong ke Luwu Utara dipimpin langsung Ketua DPRD bersama anggotanya. Ikut mendampingi Plt. Kadis Kesehatan, Sekretaris Agunawan, para Kepala Bidang, termasuk Juru Bicara Satgas Covid Luwu Utara, I Koman Krisna.

(LH)

Resmikan Gedung PSC 119, Bupati Luwu Utara Pimpin Doa untuk Korban Bencana di Sulbar

Luwu Utara–Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani meresmikan Gedung Public Safety Center (PSC) 119 Dinas Kesehatan Luwu Utara, Jumat (15/1/2021). Gedung baru PSC ini berada di Kelurahan Bone Kecamatan Masamba, tidak jauh dari Puskesmas Masamba. Lokasi gedung PSC ini dulunya adalah kantor pertama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Gedung ini dibangun dengan anggaran sebesar 1,2 milyar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2020. Peresmian gedung PSC ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita. Bupati Indah Putri Indriani mengawali sambutannya dengan mengajak masyarakat mendoakan korban bencana di Provinsi Sulawesi Barat.

“Banyak sekali cobaan yang kita hadapi akhir-akhir ini, yang terbaru adalah bencana gempa bumi di Sulawesi Barat. Untuk itu, melalui momentum ini, saya mengajak kepada kita semua untuk sejenak mendoakan saudara-saudara kita di Mamuju, Majene dan sekitarnya agar diberi kesabaran dan senantiasa dalam perlindungan Tuhan Yang Maha Kuasa,” ucap Indah.

Terkait gedung baru PSC 119 Dinas Kesehatan Luwu Utara, Indah berharap agar kehadiran gedung tersebut dapat menambah semangat kerja para relawan yang tergabung dalam PSC, sekaligus mengakselerasi pelayanan kesehatan. “Semakin cepat kita melakukan pelayanan, maka semakin besar potensi untuk menyelamatkan nyawa seseorang,” kata Indah.

Ia juga berharap kehadiran PSC bisa semakin menguatkan akses layanan kesehatan di Luwu Utara. “Kehadiran PSC sebenarnya adalah mendorong pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas kepada masyarakat,” tandas Indah. Sebelumnya, Kadis Kesehatan, Marhani Katma, menyebutkan, PSC hadir untuk memperkuat fungsi penanganan kegawatdaruratan.

“Salah satu kewajiban pemerintah dalam kesiapsiagaan pada situasi darurat adalah dengan menghadirkan layanan kesehatan yang cepat. Dan salah satu pendorongnya adalah kehadiran PSC 119 ini,” jelas Marhani. Turut hadir dalam acara ini, Ketua DPRD Basir, Pabung Mayor Arm Syafaruddin, Wakapolres Kompol Amir Madjid, dan para Kepala Perangkat Daerah.

(Md/LH)

Jual Tembakau Gorilla, Pemuda di Palopo Diringkus Bersama Pacaranya

PALOPO – Seorang pemuda diamankan Satuan Narkoba Polres Palopo saat Lagi asik pacaran indekost di jalan Benteng Raya, Kelurahan Benteng, Wara Timur, Kota Palopo Jumat, 15 Januari 2021 pukul 00.15.

Bermodalkan keterangan dari masyarakat Satuan Narkoba Polres Palopo yang dipimpin Kasat Narkoba Polres Palopo, AKP Zaenuddin SE bergerak cepat dan berhasil mengamankan pelaku.

“Informasi dari masyarakat ada OTK yang jualan tembakau Gorilla/Sinte di Benteng Raya,” terang Zainuddin.

Dari hasil penangkapan pelaku diketahui berinisial YS (27) warga Jl. Opu Daeng Mappunna Kel. Takkala kec. Wara Selatan Kota Palopo.

“Pada saat penangkapan pelaku ditemani pacarnya yang berinisial KH,” ungkap AKP Zaenuddin.

Dari tangan YS polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa 2 sachet plastik yang diduga berisi sintek/tembakau gorilla dengan berat 1,40 gram.

“Hp merek Oppo A37, 3 saset plastik bekas sintek/tembakau gorilla, 2 bungkus saset plastik kosong, dan 1 lakban warna coklat yang digunakan pelaku untuk mengemas barang haram tersebut,” Imbuh AKP Zaenuddin.

Menurut keterangan pacar pelaku kepada polisi, YS mengaku sudah sejak lama meninggalkan barang haram tersebut.

“Saya pake sinte dulu,” kata Zaenuddin meneruskan ucapan pacar YS.

Pelaku dan barang bukti kemudian dibawa dan diamankan ke Mapolres Palopo guna proses hukum lebih lanjut.

Atas perbuatannya YS dan KH diancam hukuman maksimal 20 tahun penjara, sebagaimana dimaksud dalam pasal 114 ayat (1) subs pasal 111 ayat (1) subs pasal 127 ayat 1 (1) huruf a undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. (Har)

Saat Sampaikan Turut Berduka atas Gempa Sulbar, Sekda Juga Sebut PSC 119 JA di Palopo Cuma Satu, Jika Ada yang Lain Berarti Itu “Liar”

PALOPO–Atas nama Pemerintah kota Palopo, Sekretaris Daerah kota Palopo, Drs. Firmanza DP., SH.,M.Si mengungkapkan turut merasakan kesedihan terkait bencana gempa yang dirasakan masyarakat Provinsi Sulawesi Barat khususnya di wilayah-wilayah Mamuju dan Majene.

“Walikota dan kami semua dari Pemerintah kota Palopo turut merasakan kesedihan, semoga keluarga kita yang disana selalu dalam perlindungan Allah SWT,” ucapnya.

Disampaikan pula Sekda, bahwa Walikota akan mengundang seluruh stakeholder yang terkait dalam hal ini PSC, BPBD, Dinas Sosial dan beberapa perangkat daerah lainnya untuk menggelar pertemuan membahas apa yang pemerintah kota Palopo bisa lakukan dalam membantu saudara kita yang tertimpa musibah bencana gempa di Sulawesi Barat.

“Insyaallah sebentar Walikota akan mengundang seluruh stakehoder yang terkait membahas apa yang bisa kita lakukan dalam membantu saudara-saudara kita di sana,” tutur Sekda.

Sekda juga mengimbau organisasi-organisasi lain yang mengatasnamakan PSC 119 itu tidak dibenarkan. “Karena ada PSC 119 yang telah mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan bencana tersebut, jadi kami sampaikan disini itu adalah bukan PSC 119 kota Palopo”.

“Kami sampaikan bahwa PSC 119 JA kota Palopo merupakan nama lembaga yang resmi dibidang Public Safety Center yang ada di Indonesia dan Pak Hamran adalah ketuanya,” jelasnya, Jumat 15 Januari 2021.

Untuk itu, Pemerintah kota Palopo menyampaikan jika ada selain dari nama lembaga PSC 119 JA kota Palopo yang resmi tersebut, itu diluar tanggungjawab pemerintah kota Palopo dan pihaknya akan melaporkan kepada pihak yang berwajib.

“Kami akan melaporkannya apabila ada PSC yang lainnya yang kemudian beraktivitas mengatasnamakan PSC 119 JA kota Palopo yang bisa meresahkan masyarakat,” terang Sekda.

Sementara itu, Ketua Public Safety Center (PSC) 119 JA kota Palopo, Ns. Hamran S.Kep pada kesempatan yang sama menyampaikan pihaknya menunggu undangan dari Walikota Palopo terkait pertemuan yang akan dibahas dengan stakeholder terkait.

“Dan untuk permasalahan PSC 119 itu apa yang menjadi polemik yang mengatasnamakan PSC 119 JA kota Palopo itu akan dilaporkan (ke Polisi),” tandasnya.

(*/hms)

Sejak Kemarin, Tercatat Sebanyak 28 Gempa Terjadi di Majene Sulawesi Barat

JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hingga saat ini mencatat telah terjadi sebanyak 28 kali gempa di Majene, Sulawesi Barat dalam dua hari 14 dan 15 Januari 2021.

Dimana dua gempa besar yakni pada hari Kamis 14 Januari 2021 dengan kekuatan 5,9 magnitudo. Dan hari ini Jumat 15 Januari 2021, pukul 01.28 WIB atau pukul 02.28 waktu setempat dengan kekuatan 6,2 magnitudo.

Sementara pasca kedua gempa besar itu, terjadi sebanyak 26 kali gempa susulan.

Hal tersebut, dikatakan oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers virtual, Jumat (15/1/2021).

“Kemudian kami sudah mencatat sejak kejadian yang pertama kemarin itu sudah terjadi 28 kali gempa. Termasuk dua gempa yang pertama yang kemarin jam 1, sekitar jam 1 siang kemudian yang kedua adalah yang dini hari tadi,” katanya.

“Dan yang 26 adalah gempa-gempa susulan,” sambung Dwikorita seperti dikutip dari Sindonews.com.

Dwikorita menjelaskan, rentetan fenomena kegempaan di Majene tanggal 14 Januari 2021. “Kami sudah menyampaikan informasi tentang gempa bumi di Majene, di wilayah Majene dan kemarin sekitar pukul 1 siang kekuatannya adalah 5,9 magnitudo” katanya.

“Namun 12 jam kemudian sekitar pukul 1 dini hari, tepatnya pukul 1 lebih 28 menit, tanggal 15 Januari terjadi lagi gempa dengan kekuatan yang sedikit lebih besar dan lebih mengguncang, lebih merusak yaitu magnitudonya 6,2,” jelas Dwikorita. (*/Sya)

Lanjutkan Program Grebek Balita, FKJ: Kedepan Kita Akan Lebih Maksimalkan Lagi

PALOPO – Program grebek balita yang digagas oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Palopo, terus berlanjut. Kali ini, menyasar seputaran asrama putri Pondok Pesantren Modern Datok Sulaiman (PMDS) di Kelurahan Tompotikka.

Dalam kegiatan kali ini, DPPKB tidak hanya menyasar balita, namun juga menyasar sejumlah Orang Tua Lanjut Usia (Lansia) yang ada di wilayah tersebut.

Aksi ini, dipimpin langsung oleh Pelaksana Tugas (PLT) Kepala DPPKB Palopo, Farid Kasim Judas (FKJ). Dia terlihat, menyisisr satu persatu rumah yang dihuni oleh oleh balita dan para lansia.

Sesekali, ia terlihat berbincang ringan dengan para lansia dan orang tua balita. FKJ menanyakan perihal kondisi kesehatan dan gizi balitanya. Untuk memastikan berat badan para balita yang dikunjunginya, FKJ sesekali menggendong balita.

Kepada wartawan, Ketua ORARI Lokal Palopo ini, mengatakan jika pihaknya memilih turun langsung ke lapangan untuk melihat secara langsung kondisi balita dan lansia, sekaligus memastikan jika masih banyak diantara mereka yang butuh sentuhan dan perhatian pemerintah.

“Kenapa kita rutin turun ke lapangan lewat program grebek balita dan lansia, karena kita mau tahu, lihat dan dengar secara langsung tentang kondisi orang tua dan anak-anak kita,” katanya.

Selama bergerak dan turun langsung di lapangan, FKJ menemukan banyak hal yang masih butuh dibenahi dan diberikan solusi. Khususnya terkait target Pemerintah Kota Palopo melalui Dinas PP-KB mewujudkan Keluarga Sejahtera.

”Karena kita ke lapangan, akhirnya kita mengetahui kondisi konkret yang ada di lapangan. Ada hal yang perlu diperbaiki, ada hal yang perlu kita kerjakan demi mewujudkan kesejateraan keluarga kita,” terang FKJ.

“Selama ini kita sudah berbuat, tetapi kedepan kita harus berbuat lebih maksimal lagi,” pungkasnya (*/Har)

Ribuan Rumah di 10 Kecamatan Terdampak Banjir di Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan

ilustrasi banjir di Kalsel

KALSEL–Hujan deras yang mengguyur secara merata di Kalimantan Selatan membuat banjir di beberapa kabupaten dan kota semakin parah dengan ketinggian air mencapai dua hingga tiga meter.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel Mujiyat mengatakan, Rabu, kondisi terparah masih terjadi di dua kabupaten yaitu Banjar dan Tanah Laut.

“Sejak tadi malam hingga sepanjang siang hari ini hujan masih mengguyur dengan intensitas cukup tinggi, sehingga debit air tak menyurut bahkan terus meninggi,” kata dia di Martapura, melansir Republika.

Ribuan rumah di 10 kecamatan terdampak banjir di Kabupaten Banjar kini terendam dengan ketinggian air bervariasi. Dimana Kecamatan Pengaron, salah satu yang terparah ketinggian airnya mencapai dua hingga tiga meter.

Banjir musim ini menjadi bencana besar yang menimpa puluhan ribu warga Kalimantan Selatan (Kalsel). Badan Metrologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebenarnya telah memprediksi bahwa intensitas curah hujan awal tahun ini jauh lebih tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya. Penyebab utama, tak lain karena terjadinya fenomena anomali iklim La Nina.

Maka sedari awal, BMKG mengirim sinyal peringatan ke seluruh wilayah di Kalsel akan adanya potensi bencana banjir. Tujuannya agar pemerintah daerah lebih siap dalam upaya penanganan nantinya. Bahkan setidaknya bisa melakukan upaya-upaya pencegahan, misalnya saja membangun embung atau memastikan drainase berfungsi optimal.

Toh pada akhirnya, banjir tak bisa terhindarkan. Bahkan, pada Januari 2021 ini dampaknya menjadi yang terparah dalam 10 tahun terakhir. Hal ini semakin melekatkan identitas Banua sebagai daerah yang tak pernah absen dari banjir siklus tahunan.

Terkait kondisi ini, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kalsel angkat bicara. Walhi menyayangkan terulangnya peristiwa yang sama pada 2020 lalu.

Apalagi organisasi gerakan lingkungan hidup tersebut sudah sejak lama mengingatkan pemerintah daerah ihwal kondisi Kalsel yang tergolong darurat.

“Padahal sudah sering saya dan teman-teman Walhi mengingatkan bahwa Kalsel dalam kondisi darurat ruang dan darurat bencana ekologis,” ujar Direktur Walhi Kalsel, Kisoworo Dwi Cahyono, dilansir Kanalkalimantan.com, Jumat (15/1/2021).

Pria yang akrab disapa Cak Kis ini mengungkapkan bahwa dengan adanya peringatan dini dari pihak BMKG, antisipasi dan penanganan banjir seharusnya lebih dimaksimalkan.

Namun kenyataan yang berlansungi saat ini, menurutnya menujukan pemerintah belum siap.

“Selain carut marut tata kelola lingkungan dan SDA (Sumber Daya Alam, -red), banjir kali ini juga sudah bisa diprediksi terkait prakiraan cuaca oleh BMKG. Dan pemerintah lagi-lagi tidak siap. Akhirnya rakyat yang menanggung akibatnya,” bebernya.

Atas hal ini pula, Walhi Kalsel mendesak agar pemerintah terutama Gubernur, Bupati dan Wali Kota untuk turun tangan segera bertindak. Serta, untuk segera mungkin menetapkan Kalsel dalam status darurat dan siaga 1 bencana banjir.

“Selain kerugian harta benda, petani juga merugi. Misalnya di Desa Sungai Batang, Kecamtan Martapura Barat, Kabupaten Banjar.. Pada musim tanam tahun ini benih atau bibit padi ikut terganggu. Pemerintah harus segera menyiapkan bibit padi gratis,” pinta Kisworo.

Walhi Kalsel mencetuskan 7 desakan terhadap pemerintah dibawa kepimpinan kepala daerah yang sekarang maupun yang terpilih melalui hasil Pilkada 2020:

1. Tanggap Bencana (sebelum, pada saat dan pasca bencana).
2. Review Perijinan industri ekstraktif.
3. Stop izin baru.
4. Penegakan hukum terutama terhadap perusak lingkungan.
5. Perbaikan/Pemulihan kerusakan Lingkungan termasuk sungai, dan drainase.
6. Review RTRW.
7. Memastikan keselamatan rakyat dan bencana banjir tidak terulang lagi.

Berdasarkan rekapitulasi data harian hingga per tanggal 14 Januari, BPBD Provinsi Kalsel menyebut setidaknya ada 67.842 jiwa yang terdampak dari total 57 peristiwa banjir sejak awal tahun.

Khusus untuk bangunan rumah warga yang terdampak sebanyak 19.452 unit.
Akumulatif jumlah warga terdampak banjir ini didominasi dari Kabupaten Tanah Laut, dengan jumlah sebanyak 34.431 jiwa. Lalu, disusul Kabupaten Banjar yang tercatat sebanyak 25.601 jiwa. Sedangkan, sisanya berasal Kota Banjarbaru, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Tapin, dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Kabupaten Barabai.

(*/iys)

Kedapatan Bawa Sabu, Dua Pemuda di Palopo Diringkus

PALOPO – Polisi meringkus dua orang pemuda yang diduga menjadi penyalahgunaan narkotika, di Jalan Kuala Lumpur, Kelurahan Pattene, Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo, Kamis (14/1/2020) sekitar pukul 22:30 Wita malam tadi.

Kedua pelaku tersebut, masing-masing berinisial GAP alias Galang (21) dan SDF alias Satria (22). Galang merupakan warga jalan Tandi Pau, Kelurahan Toamrundung, Kecamatan Bara.

Sementara Satria, merupakan warga Kelurahan Luminda, Kecamatan Wara Utara. Keduanya berprofesi sebagai wiraswasta. Mereka ditangkap berdasarkan informasi dari masyarakat.

Demikian diungkapkan oleh Kasubag Humas Polres Palopo, AKP Edi Sulistio dalam keterangan tertulisnya kepada Koran Seruya, Jumat (15/1/2021).

Dia menjelaskan, usai mendapat informasi dari masyarakat, pihaknya langsung melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap kedua pelaku.

Dari tangan keduanya, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa satu saset sabu seberat 0,38 gram dan dua unit handphone milik kedua pelaku.

“Keduanya dijerat dengan pasal pasal 114 ayat (1) subs pasal 112 ayat (1) subs pasal 127 ayat 1 (1) huruf a undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun atau maksimal 20 tahun,” kata Edy Sulistio.

Saat ini, keduanya telah diamankan di Mapolres Palopo, Jalan Opu Tosappaile, Kelurahan Boting, Kecamatan Wara, guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut. (Har/Sya)

Gempa Sulbar, Anggota DPR RI Muhammad Fauzi: Momentum Tepat Mensos Risma Blusukan

JAKARTA–Gempa susulan kembali melanda Provinsi Sulawesi Barat pada Jumat 15 Januari 2021 dini hari. Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Muhammad Fauzi meminta Menteri Sosial Tri Rismaharini segera turun ke lokasi bencana.

“Kita turut berduka atas musibah gempa yang terjadi di Sulbar. Saya kira sekaranglah saat yang tepat Mensos Risma turun untuk blusukan, karena di sana kehadiran pemerintah pusat tentu dibutuhkan,” kata Anggota Komisi VIII yang membidangi sosial kebencanaan ini.

Gempa susulan di perairan Majene kembali terjadi dengan kekuatan 6,2 SR di titik 6 km Timur Laut Majene, Sulawesi Barat. Gempa yang terjadi pukul 01.28 WIB ini bahkan sangat terasa di sebagian besar daerah sekitarnya.

Sebelumnya pada Kamis 14 Januari 2021 gempa dengan kekuatan 5,9 SR membuat panik masyarakat di Majene Sulbar. Titik gempa ini bahkan hanya 4 km arah Barat Laut dari perairan Majene.

Presiden Joko Widodo juga pagi ini telah memerintahkan Kemensos dan BNPB untuk segera turun ke lapangan.

Dua kali gempa yang terjadi di Sulbar membuat sejumlah fasilitas umum rusak berat. Data BNPB hingga pagi ini telah ada 3 orang meninggal dunia, 24 orang mengalami luka dan 2.000 lebih warga mengungsi.

“Para pengungsi dan korban tentu butuh perlindungan dan bantuan dari pusat. Kemensos dan BNPB tentu menjadi dua institusi yang kami di Komisin VIII DPR harapkan segera turun,” imbuhnya.

Selain gempa, bencana banjir besar di Kalimantan Sleatan disebut Fauzi juga mesti mendapat perhatian serius Kemensos. Dibandingkan sibuk blusukan di Jakarta, Mensos dinilai lebih efektif jika turun ke daerah yang terjadi bencana.

Sehari sebelumnya, Risma mendapat kritikan saat rapat di komisi VIII DPR, Senayan, Jakarta. Hal itu dipicu kebiasaan Risma melakukan blusukan di DKI Jakarta yang dinilai sarat pencitraan. Risma pun membantah hal tersebut dan menyebut semata adalah kebiasaannya sejak jadi kepala dinas di Surabaya.

(*/iys)

UPDATE: Jumlah Korban Gempa Sulbar Terus Bertambah, Begini Data Terbaru dari Majene dan Mamuju

MAJENE–Gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo yang melanda Majene juga mengguncang Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), pada Jumat 15 Januari 2021, dini hari.

Dari data sementara Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 15 Januari 2021, pukul 11.50 WITA, sebanyak 8 orang dinyatakan meninggal dunia.

“Korban jiwa di Kabupaten Majene sebanyak 8 orang (meninggal dunia),” tulis BNPB dalam keterangan resminya, Jumat, 15 Januari 2020.

Selain itu, didapati lebih kurang 637 orang luka-luka dan 15.000 orang mengungsi.

Adapun tiga titik pengungsian berada di Kecamatan Ulumanda, Kecamatan Malunda dan Kecamatan Sendana.

Kerugian materiil di kabupaten Mamuju yakni sebuah hotel, kantor Gubernur Sulbar, RSUD Mamuju dan rumah warga mengalami rusak berat.

“Jaringan listrik padam dan komunikasi selular terputus-putus/tidak stabil,” katanya.

Untuk di kabupaten Majene, selain korban jiwa, dampak gempa juga membuat longsor di tiga titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju yang membuat akses jalan terputus.

Titik jalan itu tepatnya berada di Jalan Trans Sulawesi (Mamuju – Majene) di sekitaran jembatan Bolong, Kecamatan Tappalang, Mamuju.

Selain itu, 300 unit rumah, satu Puskesmas dan kantor Danramil mengalami rusak berat, Listri dan komunikasi selular juga mengalami gangguan.

Saat ini, tim BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Polewali Mandar melakukan pendataan dan mendirikan tempat pengungsian

“BPBD setempat berkoordinasi dengan TNI – Polri, Basarnas, relawan dan instansi terkait lainnya segera memberikan bantuan kebutuhan masyarakat,” kata dia.

BMKG: Ada Potensi Gempa Susulan & Tsunami di Majene Sulbar

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan ada potensi terjadi gempa susulan yang diikuti oleh gelombang tsunami di Majene, Sulawesi Barat.

“Dari penjelasan tadi perlu kami sampaikan pula bahwa pertama tadi adalah masih ada potensi gempa susulan berikutnya yang masih kuat, bisa mencapai kekuatan yang seperti tadi sudah terjadi 6,2 atau sedikit lebih tinggi lagi,” kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, seperti dikutip dari Detikcom, Jumat (15/1/2021).

“Nah dan itu karena kondisi batuan digoncang dua kali bahkan 28 kali, sudah rapuh dan pusat gempa ada di pantai. Nah memungkinkan untuk terjadinya longsor ke dalam laut atau longsor bawah laut sehingga masih atau dapat pula berpotensi terjadi tsunami apabila ada gempa susulan berikutnya dengan pusat gempa di pantai atau di pinggir laut,” sambung Dwikorita.

Dwikorita mengimbau masyarakat yang berada di wilayah gempa untuk menjauhi bangunan. Jalur evakuasi diminta segera disiapkan.

“Oleh karena itu kami juga mengimbau warga masyarakat di daerah terdampak tidak hanya menjauhi bangunan-bangunan yang rentan atau gedung-gedung tapi juga apabila kebetulan masyarakat berada di pantai, ini yang di pantai saja dan merasakan guncangan gempa lagi segera menjauhi pantai tidak perlu menunggu peringatan dini tsunami karena kejadian tsunaminya bisa sangat cepat,” ujar Dwikorita.

Kendati demikian, Dwikorita meminta masyarakat untuk tetap tenang. Yang terpenting, kata Dwikorita, masyarakat mengetahui apa yang harus dilakukan ketika gempa susulan terjadi.

“Masyarakat juga kami imbau untuk tetap tenang yang penting sudah tahu apa yang dilakukan, mulai disiapkan juga jalur evakuasi. Yang berada di pantai siapkan evakuasi ke tempat yang lebih tinggi,” ujar dia.

Ini Kebutuhan Mendesak dari 15 Ribu Pengungsi

Selain  itu, BNPB juga mencatat berbagai kebutuhan mendesak bagi warga yang mengungsi, yakni sembako, selimut dan tikar, tenda pengungsi, pelayanan medis, terpal, alat berat, alat komunikasi, makanan pokok atau siap saji, masker, obat-obatan, vitamin, serta kebutuhan penting lainnya. Termasuk terpal, Alat Berat/Excavator, Alat Komunikasi, Makanan Pokok/Siap Saji, masker, obat-obatan, vitamin, dan lain-lain.

Adapun 10 titik pengungsian desa Kota tinggi, desa Lombong, desa Kayu angin, desa Petabean, desa Deking, desa Mekata, desa Kabiraan, desa Lakkading, desa Lembang, desa Limbua di kec. Ulumanda dan kec. Malunda dan kec. Sendana.

Sebelumnya, BMKG mencatat berdasarkan jenis dan mekanisme gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. BMKG juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari bangunan yang rusak akibat gempa,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno.

Awal Tahun yang Menyedihkan:

Sepanjang Januari 2021 sederet peristiwa duka melanda negeri, diantaranya :

9 Januari 2021: Jatuhnya Sriwijaya Air (SJ 182)

12 Januari 2021 : Banjir Kalimantan Selatan

14 Januari 2021 : Wafatnya Ulama Besar Syekh Ali Jaber

15 Januari 2021 : Gempa Sulawesi Barat 

(*/iys)

UPDATE: Bantu Gempa Sulbar, Kemensos Keluarkan Logistik Gudang Mamuju dan Kirim dari Regional Makassar Pagi Ini

JAKARTA–Kementerian Sosial telah menyiapkan kebutuhan dasar dan kebutuhan pokok untuk para korban gempa di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat. Bantuan logistik berasal dari gudang di Mamuju dan dikirim dari gudang regional di Makassar, Sulawesi Selatan, pagi ini.

Menteri Sosial Tri Rismaharini telah memerintahkan jajarannya untuk secepatnya mengirimkan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) wilayah sekitarnya, Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP), serta menyalurkan berbagai bantuan logistik menyusul gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,2 yang mengguncang Majene dan Mamuju, propinsi Sulwesi Barat.

“Bantuan logistik sudah dalam perjalanan menuju lokasi terdampak gempa. Tim LDP melaporkan bahwa mereka juga sudah bergerak. Kita upayakan bantuan secepat-cepatnya untuk penanganan warga terdampak gempa,” jelas Risma dalam siaran persnya hari ini.

Risma menambahkan untuk pertolongan pertama, Taruna Siaga Bencana (TAGANA) setempat telah melakukan evakuasi bersama BPBD dan TNI-Polri. Bantuan logistik seperti matras, tenda, perlengkapan anak, perlengkapan lansia, makanan siap saji, dan lainnya dikirimkan bertahap mulai pagi ini.

“Semua logistik di gudang Sulbar dikeluarkan untuk membantu masyarakat. Dapur umum akan didirikan di titik pengungsian. Segera kami informasikan updatenya. Satu unit mobil dapur umum bisa memasak sampai 2000 nasi bungkus dalam satu kali masak, sehingga dalam sehari bisa menghasilkan 6000 nasi bungkus.,” tambah Risma.

Risma menegaskan pemerintah akan memberikan santunan kepada korban yang meninggal dunia.

“Datanya akan terus kami perbarui karena tim masih terus melakukan pendataan. Sesuai SOP, untuk korban meninggal akan mendapat santunan Rp15 juta per orang yang diserahkan kepada ahli waris. Namun ini tentunya akan diserahkan menunggu seluruh data masuk,” pungkas mantan Walikota Surabaya ini.

Rencananya, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos M Safii Nasution akan memimpin tim menuju lokasi gempa untuk melakukan identifikasi kebutuhan dan berkoordinasi dengan pemda setempat.

Sejumlah bangunan bertingkat di kota Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, roboh akibat gempa berkekuatan magnitudo 6,2 yang terjadi Jumat, pukul 02.28 Wita. Pusat gempa berada di 4 kilometer Timur Laut Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Namun, getaran gempa terasa hingga Mamuju, Makassar hingga Palu.

Berikut data sementara yang dikeluarkan BPBD setempat:

Data Korban: 189 orang luka berat, 214 luka sedang, 234 luka ringan, 4 orang meninggal dunia

Update data pengungsi gempa di kecamatan Malunda Kab. Majene:

1. kel. Malunda 530 kk
2. Kel. Lamungan batu 437 kk
3. desa Kayuangin 340 kk
4. desa Lombong 420 kk
5. desa Lombong timur 292 kk
6. desa Meksel 278 kk
7. desa Mekkatta 400 kk
8. desa Maliaya 400 kk
9. desa Bambangan 430 kkk
10. desa Lombang 300 kk
11. desa Lombang timur 274 kk
12. desa Salutahongan 320 kk

(Tim Breaking News Koran Seruya)

FOTO: 132 SK CPNS yang Lulus Formasi 2019 Diserahkan Pemkot Palopo, Nakes Paling Banyak

PALOPO–Pemerintah Kota Palopo melalui Sekretaris Daerah Drs Firmanza DP mewakili Walikota Palopo, menyerahkan Surat Keputusan (SK) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi umum tahun 2019 yang dirangkaikan dengan penyerahan tanda kehormatan Satya Lencana Karya Satya X, XX, dan XXX.

Penyerahan tersebut dilaksanakan secara sederhana dengan menerapkan protokol kesehatan di halaman depan Kantor Walikota Palopo, Jumat (14/1/2021) pagi tadi.

Sebanyak 132 orang yang menerima SK CPNS Formasi Umum Tahun 2019 kota Palopo dengan rincian, tenaga pendidikan/guru sebanyak 43 orang, tenaga kesehatan 49 orang, dan tenaga teknis 40 orang.

Sedangkan tanda kehormatan Satya Lencana Karya Satya yang diberikan pada tahun ini, diterima 334 PNS.

Rinciannya, 56 PNS menerima penghargaan XXX tahun, 43 PNS menerima penghargaan XX tahun dan 235 PNS menerima penghargaan X tahun.

Sekretaris Daerah Firmanza DP dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada CPNS sebanyak 132 orang yang mulai bertugas di lingkungan Pemkot Palopo.

“Dari 4.600 orang yang ikut mendaftar CPNS Formasi 2019 hanya 134 orang yang terpilih, maka saya harapkan yang terpilih ini dapat menjadi pelopor perbaikan,” ucapnya.

Firmanza mengharapkan, CPNS yang telah menerima SK agar terus belajar dan jangan pernah menjadi beban.

Karena, dengan belajar kita bisa menjadi pelopor perbaikan dalam pemerintahan serta jangan pernah berpikir untuk korupsi yang hanya menimbulkan kerugian bagi negara, khususnya Pemkot Palopo

“Maka apa yang saya ucapkan jadilah pelopor perbaikan supaya menjadi kebanggaan negara dan khususnya Kota Palopo serta menjadi  kebanggaan orang tua. Sekali lagi saya ingatkan jangan pernah berpikir untuk melakukan korupsi,” harap Firmanza.

“ASN adalah orang yang diberikan amanah oleh negara yang ditinggikan seranting dan didahulukan selangkah untuk mengatur negara,” pesannya.

Tampak hadir pada kesempatan itu Asisten I (Bidang Pemerintahan) Drs. H. Burhan Nurdin, M.Si, Asisten II (Bidang Perekonomian dan Pembangunan) Taufiq, S.Kep, Ns, M.Kes, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) kota Palopo, Farid Kasim Judas, SH.,M.Si, serta para kepala bagian Setda masing-masing.

Habis SK CPNS Terbitlah Surat Perintah Menjalankan Tugas

Sementara itu Plt Kepala Biro Humas, Hukum dan Kerja Sama Badan Kepegawaian Negara (BKN), Paryono dilansir Koran Seruya dari Kompas TV mengatakan, penerbitan SK tersebut diberikan waktu maksimal 30 hari setelah penetapan NIP. “(SK CPNS dikeluarkan) maksimal 1 bulan setelah ditetapkan NIP-nya,” ujar dia.

Meski demikian, instansi tidak harus menunggu BKN menyelesaikan penetapan NIP secara keseluruhan. Dengan kata lain, instansi dapat segera mengeluarkan SK CPNS setelah BKN menerbitkan NIP peserta CPNS yang diusulkan, tidak perlu menunggu satu bulan.

“Begitu (NIP) ditetapkan Desember, bisa diterbitkan SK CPNS TMT 1 Januari, tidak harus menunggu akhir Januari,” papar Paryono beberapa waktu lalu.

Sementara itu, terkait Surat Perintah Menjalankan Tugas (SPMT) bagi CPNS 2019, diharapkan dapat terbit tidak lama setelah keluarnya SK.

“Harapannya (SK CPNS maksimal akhir Januari sudah keluar semua). Kalau SPMT tergantung instansi, semoga bisa bareng. Intinya CPNS nanti digaji berdasarkan SPMT,” pungkas Paryono.

Berikut foto-fotonya:

334 ASN/PNS menerima tanda kehormatan Satya Lencana Karya Satya yang diserahkan langsung oleh Sekda Palopo

(*/hms/iys)

Breaking News: Kadis Kesehatan Luwu Tutup Usia di Makassar

LUWU–Kabar duka kembali datang di bumi Tana Luwu, kali ini dari jajaran lingkup Pemerintahan Kabupaten Luwu.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu, dr H. Makhdur MKes, dikabarkan menghembuskan nafas terakhirnya di RS Siloam Makassar Jumat,  (15/1/2021) sekira pukul 08.20 Wita, pagi tadi.

dr. H. Makhdur, MKes sebelumnya dirawat di RS Batara Guru lalu dirujuk Ke Makassar pada Sabtu tanggal 2 Januari karena kesehatannya menurun.

Dokter Makhdur dirujuk ke Makassar, Sabtu (2/1). Tujuannya mendapatkan perawatan maksimal karena hasil swab dinyatakan positif Corona yang dibenarkan oleh Dr.Daud sebagai salah satu Tim Satgas Pencegahan Covid-19 Kabupaten Luwu.

Dinkes Luwu Dokter Makhdur dikabarkan meninggal dunia pada pagi tadi pukul 08:20 setelah sempat dirawat selama dua minggu.

“Dinkes Luwu meninggal dunia karena terjangkit virus korona, beliau meninggal di rumah sakit Siloam Makassar dan akan dimakamkan di pekuburan keluarga di Bulukumba,” kata salah satu Tim Satgas yang juga Sekertaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu, Aminuddin.

“Dokter Makhdur sempat dirawat di RS Siloam beberapa minggu kemarin dan hari pagi ini beliau meninggal dunia dan kiranya akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Bulukumba” kata Aminuddin.

Ini bukan kali pertama Dinas Kesehatan Luwu kehilangan nahkodanya.

Pada Selasa 2 Juni 2020 tahun lalu, Kadis Kesehatan Luwu juga dipanggil Yang Maha Kuasa. Dokter Suharkimin Sumar saat itu meninggal dunia di RSUD Sawerigading Palopo, sekira pukul 01.15 Wita dini hari, akibat sakit paru-paru kronis.

(Mita)

UPDATE: 10 Fakta Gempa Susulan di Bumi Manakarra Sulawesi Barat, Terjadi Dini Hari Saat Warganya Masih Terlelap

RS Mitra Manakarra berlantai 6 juga rata dengan tanah, 6 orang terperangkap di reruntuhan bangunan diantaranya perawat dan pasien. (Foto: IG)

MAJENE–Gempa susulan terjadi lagi, di Bumi Manakarra, Sulawesi Barat (Sulbar), Jumat dini hari tadi, 15 Januari 2021 sekira pukul 2.28 Wita.

Gempa besar yang kembali mengguncang kawasan Majene Sulbar, mengakibatkan kantor gubernur, fasilitas umum, rumah warga hingga sejumlah hotel dan bangunan bertingkat ambruk.

Berikut fakta yang terjadi:

  1. Gempa M 6,2 ini berpusat di Majene. Gempa terjadi pukul 01.28 WIB atau 02.28 WITA. Lokasi gempa ada di koordinat 2,98 Lintang Selatan dan 118,94 Bujur Timur. Gempa berada di kedalaman 10 kilometer.
  2. Laporan sementara Tim BPBD Mamuju, sebanyak 3 orang tewas akibat gempa dengan magnitudo (M) 6,2 di Majene yang berdampak ke Kota Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). “Data per Jumat (15/1), pukul 06.00 WIB, BPBD Mamuju melaporkan korban meninggal dunia 3 orang dan luka-luka 24. Sebanyak 2.000 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati dalam keterangannya, Jumat (15/1/2021).
  3. Puluhan orang luka-luka dan ribuan warga dikabarkan mengungsi.
  4. Dampak gempa ini, kantor Gubernur Sulbar dan Hotel Maleo di Mamuju rusak berat. BNPB masih berkoordinasi soal rekapitulasi dampak gempa bermagnitudo 6,2 ini.
  5. Rumah Sakit Mitra Manakarra dengan 6 lantai juga rata dengan tanah, 6 orang terperangkap di reruntuhan bangunan. Netizen mengabarkan ada 2 perawat dan 1 pasien diantaranya masih terperangkap di reruntuhan bangunan.

6. Terjadi longsor 3 titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju (akses jalan terputus), sebanyak 62 unit rumah rusak (data sementara), 1 unit Puskesmas (RB) dan 1 Kantor danramil Malunda (RB), menurut laporan sementara BPBD Majene.

7. BPBD setempat melakukan penanganan darurat, seperti penanganan korban luka, evakuasi, pendataan dan pendirian pos pengungsian. Kebutuhan mendesak saat ini berupa sembako, selimut dan tikar, tenda keluarga, pelayanan medis dan terpal.

8. Dampak gempa Mamuju lainnya adalah rumah 5 lantai di Jalan Dahlia 6 Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju ambruk akibat gempa yang terjadi subuh hari. Sementara rumah lainnya juga mengalami retak-retak.

9. Saat ini warga mulai mengungsi ke daerah ketinggian. Khawatir terjadi gempa susulan.

10. Jembatan yang terhubung ke Mamuju juga putus akibat gempa.

Gempa ini adalah gempa susulan yang dirasakan lebih kuat dibanding gempa yang terjadi sehari sebelumnya.

(Tim Breaking News Koran Seruya)

VIDEO: Dahsyatnya Gempa Susulan di Mamuju Sulawesi Barat Bermagnitudo 6,2, Anak Kecil dan Keluarganya Terjebak dalam Bangunan Ambruk

Kondisi terakhir kantor Gubernur Sulawesi Barat, Jumat pagi, 15 Januari 2021, pukul 06:00 wita. (Instagram/Netizen)

MAMUJU–Gempa susulan terjadi lagi, di Bumi Manakarra, Sulawesi Barat, Jumat dini hari tadi, 15 Januari 2021 sekira pukul 2.28 Wita.

Gempa besar yang kembali mengguncang Majene Sulbar, mengakibatkan kantor gubernur, fasilitas umum, rumah warga hingga sejumlah hotel ambruk.

Regu penyelamat di Mamuju, Sulawesi Barat berjibaku dengan waktu untuk menyelamatkan korban reruntuhan RS Mitra Manakarra yang ambruk akibat gempa.

Kurang lebih delapan korban dilaporkan terjebak di antara reruntuhan bangunan lima lantai yang rata dengan tanah.

Gedung RS Mitra Manakarra Mamuju roboh akibat guncangan gempa bumi dengan Magnitudo 6,2 yang berpusat di Kabupaten Majene pada Jumat (15/1) dini hari.

Muflih salah seorang Bidan di RS Mitra Manakarra mengatakan, kedelapan korban itu terdiri dari dua orang perawat, satu pegawai apotek, empat orang pasien berpasangan dan satu bayi yang berada di dalam inkubator. Mereka terjebak karena tidak sempat menyelamatkan diri saat gempa itu terjadi.

“Empat korban terdeteksi masih hidup, karena beberapa saat yang lalu, saat subuh mereka masih meminta pertolongan. Sedangkan empat lainnya belum diketahui kondisinya,” katanya, Dilansir Koran Seruya dari Liputan6.com, Jumat pagi (15/01/2021).

Seorang anggota tim penyelamat, Ibnu Imat Totori menjelaskan, mereka kesulitan untuk menyelamatkan korban gempa. Tidak adanya alat berat menyulitkan mereka untuk mengevakuasi korban dari reruntuhan beton. “Saat ini kita masih berusaha dengan alat seadanya. Kita sangat membutuhkan alat berat untuk memindahkan beton-beton ini,” terang Imat.

Ditambahkan Imat, saat ini pihaknya sudah menghubungi pihak terkait untuk membantu korban gempa dalam proses evakuasi. Sebelum bantuan datang, mereka tetap berusaha untuk menyelamatkan korban. “Semoga para korban ini dapat selamat,” ucap Imat.

Hingga Jumat pagi, listrik di Mamuju masih padam.

Seperti diberitakan sebelumnya, gempa bumi dengan Magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Majene, Sulawesi Barat pada Jumat 15 Januari 2021 pukul 02.28 Wita. Gempa itu berpusat di 2,98 LS, 118,94 BT atau 6 kilometer Timur Laut Majene.

Gempa ini juga turut dirasakan di pusat ibukota Provinsi Sulawesi Barat, yakni Kabupaten Mamuju yang hanya berjarak 34 kilometer dari pusat gempa. Sejumlah bangunan dilaporkan roboh atau ambruk akibat gempa ini.

MAsih mengutip Liputan6.com, sesaat usai gempa di wilayah Mamuju, bencana alam ini mengakibatkan kerusakan yang sangat parah.

Sejumlah bangunan di kawasan kantor Gubernur Sulawesi Barat roboh, begitu juga dengan dua buah hotel, yakni Grand Maleo Hotel dan Matos Hotel bangunannya juga rusak parah. Belum lagi fasilitas umum seperti jalan jembatan dan rumah warga.

Videonya klik DISINI

KET. FOTO: Kondisi terakhir kantor Gubernur Sulawesi Barat, Jumat pagi, 15 Januari 2021, pukul 06:00 Wita. (Instagram/Netizen)

(iys)

Dini Hari, Gempa 6,2 Magnitudo Kembali Guncang Majene Sulawesi Barat

PALOPO – Gempa bumi kembali mengguncang wilayah Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) sekitar pukul 02:28 Wita dini hari.

Dilansir dari laman resmi BMKG, gempa yang berkekuatan 6,2 magnitudo itu, berpusat di 6 kilometer timur laut Majene, Sulawesi Barat.

Getaran gempa dengan kedalaman 10 kilometer ini, dirasakan hingga ke sejumlah daerah, termasuk sejumlah wilayah yang ada di Luwu Raya.

Dari pantauan Koran Seruya di Kota Palopo dan Luwu, warga yang panik langsung berlari keluar rumah.

Kendati tidak berpotensi tsunami, namun BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada adanya gempa susulan. (Har)

Warga Luwu Timur Temukan Peti Jenazah Tergeletak di Pinggir Jalan

MALILI – Sebuah peti jenazah ditemukan tergeletak di Jalan Trans Sulawesi tepatnya di perbatasan provinsi Sulawesi Selatan dengan Sulawesi Tenggara, Kamis (14/1/2021).

Peti jenazah itu ditemukan oleh seorang warga Desa Harapan, Kecamatan Malili, Mahjud saat melintas dijalan tersebut.

Menurut Mahjud peti jenazah itu dalam kondisi terbuka dan mengeluarkan aroma formalin.

“Tidak ada jenazah didalamnya. Saya takut menyentuh atau mendekat, hanya saja tercium aroma formalin, didalam peti juga terlihat seperti ada tali pengikat mayat, dan selang infus,” kata Mahjud.

Ia juga mengatakan bahwa pada bagian luar peti tersebut terdapat tulisan yang diduga sebuah nama daerah.

“Ada tulisan ‘Bau-Bau’ dipenutup peti juga ada tulisan “Kepala”. Katanya.

Lebih jauh dijelaskan Mahjud, tak jauh dari tempat peti tersebut terdapat sepasang kayu pengganjal ban mobil dan sebuah terpal, sementata lokasi penemuan peti tersebut berada di jalan yang menanjak dan persis dipinggir jurang.

Informasi yang diperoleh, saat ini Pihak Kepolisian dan BPBD Luwu Timur masih dalam proses olah TKP. (Rah)

Bupati Lutra Berbagi Pengetahuan dengan Pengurus AKTA

Luwu Utara–Usai jam kantor, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, menyempatkan diri untuk berbagi pengetahuan pada kegiatan Upgrading yang diselenggarakan Pengurus Aliansi Keputeian Timur Tengah dan Afrika (AKTA), Kamis (14/1/2021).

Pertama Indah menyapa dan mengucapkan selamat kepada para pengurus atas penyelanggaraan kegiatan ini. “Selamat dan sukses buat para pengurus. Senang rasanya bisa bergabung bersama dan diajak untuk sharing pengetahuan buat para pengurus yang baru ini,” ungkapnya.

Indah mengajak seluruh mahasiswi yang terhimpun, khusunya para pengurus untuk menjadikan AKTA sebagai sebuah organisasi profesional, yang mampu menjadi wadah pengembangan bagi para mahasiswi yang sedang menempuh pendidikan di Timur Tengah dan Afrika.

“Biasanya, apalagi kalau menimba ilmu jauh dari orang tua, aktif di sebuah organisasi menjadi salah satu hal yang perlu, selain mengasah dan mengeluarkan potensi yang kita miliki, juga agar tidak ada kejenuhan bila berada di perantauan,” kata Indah.

Dalam kesempatan ini Indah juga membagi tips bagaimana menjadi pemimpin yang hebat. Ia berharap apa yang dilakukan hari ini menjadi langkah awal kemajuan bagi organisasi dan tentu pribadi kita masing-masing.

(Vk)

Positif Covid-19, Legislator PKS Sulsel Ismail Bachtiar Dikirimi Buket Bunga dari Menteri Pariwisata RI

MAKASSAR–Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ismail Bachtiar mengumumkan jika ia juga terpapar virus corona.

Ismail menyampaikan ini lewat akun instagramnya, Rabu (13/1/2021) kemarin, lewat Story sekira pukul 23.00 Wita.

“Qadarullah, ikhtiar sudah sangat maksimal, ditakdirkan juga virus ini terasa di badan kami,” tulis Ismail dalam story Instagramnya.

Anggota Komisi E DPRD Sulsel ini meminta kepada semua kolega dan mereka yang pernah kontak dengan dirinya untuk memeriksakan diri untuk swab ataupun rapid test.

Ismail Bachtiar sendiri memilih menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

“Sementara waktu kami isolasi dulu, mohon doata semua biar speed recovery negatife kembali,” tambahnya.

Mengetahui pemuda asal Desa Arasoe, Kabupaten Bone ini terpapar covid-19, koleganya Sandiaga Uno yang kini menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI mengirimkan dia buket bunga beserta ucapan agar dirinya lekas sembuh.

Ismail Bachtiar, yang juga besan Hamzah Jalante, mantan Kepala BPKAD Palopo terpantau sempat mengunjungi Luwu Utara dan Palopo, beberapa hari lalu, sebelum ia dinyatakan positif Covid-19, Rabu 13 Januari 2021.

Ini terlihat dari unggahan story legislator Sulsel asal daerah pemilihan (Dapil) VII Sulsel itu.

Beberapa sahabat dekat dan koleganya juga mengirimkan ucapan lewat story instagram yang kemudian direpost ulang oleh pendiri Rektor Institute tersebut.

(iys)

Jadi Pembicara di Acara Talkshow, Kemal Eden Malinta: Jadilah Bos, Sekecil Apapun Usahamu!

MAKASSAR–KEAM Foundation dan TOBAJI Community menggagas dialog bertajuk “Potensi Wirausaha Generasi Muda Di Era Pandemi” di Dewa-Dewi Cafe, Jalan Perintis Kemerdekaan KM 3, Tamalanrea Indah Makassar, Kamis, 14 Januari 2021.

Acara ini menghadirkan pembicara dari kalangan akademis dan praktisi yaitu Kemal Eden Malinta dan Hidayat Muhallim S.Sos. Acaranya sendiri dipandu oleh Siti Indah Khanazzahrah selaku moderator.

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka membangun silaturahmi di antara enterpreneur muda, serta membedah peluang usaha di era pandemi dan mencoba mencari jalan untuk menangkap peluang-peluang tersebut.

Hadir sebagai bintang di kegiatan ini, Kemal Eden Malinta yang akrab disapa Haji Eden.

Ia bertutur tentang pengalamannya berbisnis sejak nol hingga sukses seperti saat ini.

Story tentang pengalaman merintis usaha yang membuahkan hasil hingga mampu mendirikan lembaga pendidikan yang berbasis maritim di kota Palopo membuat pengunjung takjub.

Romantika daganglah yang menempa pria kelahiran kota Palopo, Kemal Eden Malinta saat memulai merintis usaha dengan ikut bersama H. Muhammadiyah Malinta di tahun 1984.

Jiwa dagang telah mendorongnya  membangun dan merintis berbagai usaha.

Ungkapan bahwa seorang pedagang yang baik itu juga pembelajar yang baik, rupanya juga memiliki contoh yang nyata dalam rutinitas berdagangnya H. Eden.

Melihat dan mempelajari perkembangan tren berdagang yang juga digeluti oleh istri H. Eden yang berdagang berbasis online shop.

H. Eden menganalisa tren perdagangan mengalami perkembangan dengan berbasis digital atau online shop. Seorang pedagang online shop mampu berdagang tanpa memproduksi barang melainkan menjadi penghubung antara penjual dan pembeli, katanya.

Sehingga kondisi pandemi dalam paparan H. Eden bisa tetap memberikan peluang bagi seorang wirausahawan dengan prinsip fokus. Potensi yang ada pada diri tetap bisa tersalurkan dan harus mampu move on dari zona nyaman.

Pandemi telah datang secara tiba-tiba, dalam kondisi kepanikan menurut H. Eden memunculkan “the power of kepepet” yang bisa membuat tetap fokus membuka peluang usaha.

Penuturan yang menarik dari H. Eden dalam acara bertajuk “Potensi Wirausaha Generasi Muda Di Era Pandemi” ini adalah, bahwa sekecil apapun usaha yang dijalani anda-lah bos-nya.

Hadirin telah digugah jiwa-jiwa wirausahanya dengan penuturan pengalaman berdagang yang otentik dari pria kelahiran Kota Palopo Kemal Eden Malinta.

Kegiatan ini diharapkan menjadi referensi bagi kalangan muda dalam menyikapi dan mengambil peluang yang ada dari pengalaman yang disampaikan oleh Kemal Eden Malinta maupun Hidayat Muhallim.

Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum yang dapat membuat anak muda melihat peluang (ekonomi bisnis) secara jelas dan nyata.

(iys)

Sembuh dari Covid-19, Anies Donorkan Plasma Darahnya dan Ajak Para Penyintas Covid-19 Turut Serta

JAKARTA–Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak para penyintas Covid-19, khususnya warga DKI Jakarta untuk mendonorkan plasma darahnya.  Mengingat Plasma Darah konvasalen  sangat dibutuhkan oleh pasien Positif yang memiliki gejala berat atau kritis. Hal itu disampaikan Anies saat usai mendonorkan plasma darahnya di Markas Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta, Jalan Kramat Raya, Kramat, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (13/1/2021).

 “Saya mengajak para penyintas Covid-19 untuk bersedia mendonorkan plasma darahnya demi membantu teman teman kita yang masih berjuang di Rumah sakit dan memiliki gejala yang berat dan kritis, terapi Plasma darah konvasalen ini merupakan terapi yang efektif untuk mempercepat kesembuhan pasien positif Covid-19,” ujar Anies.

 Anies mengakui Alasan Anies ikut mendonorkan plasma darahnya, lantaran ia pernah merasakan terinveksi Covid-19. Menurutnya, terinveksi Covid-19 tidak enak ditambah lagi tidak bisa ditemani oleh orang orang tercinta karena harus diisolasi.

“Saya pernah merasakan Covid-19, dan itu tidak enak. Beruntung saya bisa sembuh walaupun dalam kurun waktu yang lama. Saya ingin warga DKI juga bisa sembuh seperti saya. Itulah alasan kenapa saya mendonorkan plasma darah saya,” terangnya.

Anies menambahkan bahwa donor plasma darah tidak sakit dan seperti donor darah biasa. Hanya saja, prosesnya memerlukan waktu agak lama. Donor plasma darah membutuhkan waktu sampai 30 menit lebih.

“Memang lebih lama kalau donor biasa 15 menit selesai, kalau ini 30 menit,” ungkapnya.

Anies berpesan kepada para pasien positif Covid-19 untuk tetap semangat dalam menjalani perawatan. Menurutnya, banyak orang di luar sana yang mendukung dan peduli proses kesembuhan pasien positif covid-19 dengan membantu melalui donor plasma darah.

“Mari kita bantu saudara-saudara kita merasakan seperti yang kita rasakan hari ini. Setengah jam anda datang ke PMI, seumur hidup mereka terselamatkan,” tandas Anies.

Plasma konvalesen adalah plasma darah yang diambil dari pasien yang terdiagnosa COVID-19 dan sudah 14 hari dinyatakan sembuh dari infeksi COVID-19 yang ditandai dengan pemeriksaan Swab menggunakan RT-PCR sebanyak 1 kali dengan hasil negative.

Plasma konvalesen diberikan kepada pasien COVID-19 dengan gejala berat dan mengancam jiwa. Hasil akan baik jika diberikan kurang dari 14 hari dari onset (saat timbulnya gejala) dan diharapkan antibody dari pasien yang sudah sembuh bekerja sebagai imunisasi pasif bagi pasien tersebut. Kriteria donor adalah penyintas COVID-19, tidak pernah ditransfusi, dan lebih diutamakan adalah laki-laki.

(iys)

Muswil PKB Sulsel 16-17 Januari, Nurdin Abdullah Bakal Hadir

MAKASSAR–Musyawarah Wilayah (Muswil) PKB Sulsel tak lama lagi digelar. Teknis persiapannya pun terus digodok.

Ketua Panitia Muswil PKB Sulsel, Fauzi Andi Wawo mengatakan, persiapan sudah hampir rampung. Baik lokasi kegiatan maupun yang lainnya.

“Alhamdulillah persiapannya sudah 99 persen hampir rampung. Insyaallah tidak ada masalah lagi,” kata dia, Kamis (14/1/2021).

Muswil PKB Sulsel ini bakal digelar selama dua hari, sejak 16 hingga 17 Januari 2021, rencananya dihelat di Hotel Claro Makassar.

Tetamu sudah diundang semua, termasuk gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah yang dijadwal akan ikut membuka Muswil PKB Sulsel

“Alhamdulillah, kemarin kami sudah bertemu Pak Gub (Nurdin Abdullah) secara langsung. Dan beliau bersedia untuk hadir,” ucap Uci sapaan Fauzi.

Legislator DPRD Sulsel ini menuturkan, sejumlah ketua partai di Sulsel juga diundang untuk menghadiri muswil ini. Uci mengklaim beberapa ketua partai pun menyatakan bersedia untuk hadir.

PKB Palopo Siap Galang Dukungan DPC PKB se Luwu Raya Dukung Azhar Arsyad “Oppo” Jadi Ketua DPW PKB SulSel 2021-2025

Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Palopo mendukung penuh Azhar Arsyad untuk kembali memimpin Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB Sulawesi Selatan.

Rencananya Musyawarah Wilayah (Muswil) PKB Sulsel akan digelar bulan Januari 2021.

Ketua PKB Palopo, Dahri Suli mengatakan, pihaknya telah melakukan konsolidasi internal yang menyepakati untuk mendukung kembali Azhar Arsyad sebagai Ketua DPW PKB Sulsel Periode 2021-2025.

“Hasil konsolidasi kami sepakat mendukung penuh Azhar Arsyad kembali memimpin DPW PKB Sulsel periode berikutnya,” jelasnya beberapa waktu lalu.

Legislator PKB Palopo ini bahkan akan menggalang dukungan ke sahabat-sahabat Ketua DPC se-Luwu Raya untuk mendukung Azhar Arsyad.

“Kami juga sepakat akan menggalang dukungan DPC PKB Se-Luwu Raya,” tegasnya.

Dahri Suli menjelaskan, kepemimpinan Azhar Arsyad bagi sangat terbuka, santun serta sangat sederhana.

“Sangat jarang saat ini elit partai tampil sederhana apa lagi dengan kepiawian beliau hasil Pileg 2019 lalu berhasil meningkatkan perolehan kursi DPR-RI dari 0 menjadi 2 Kursi DPRD Provinsi dari 3 ke 8 kursi DPRD Kabupaten/Kota dari 36 ke 51 Kursi DPRD Kabupaten/Kota,” katanya.

(*/iys)

Gebrakan Awal Tahun, DLHK Palopo Datangkan 9.565 Bibit Pohon

PALOPO–Pemerintah kota Palopo Sulawesi Selatan, melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) mendatangkan 9.565 bibit pohon.

Pekan kedua setelah dilantik, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palopo, Hj. Sitti Baderia S.Pd,.M.Si membuat gebrakan baru mendatangkan 9.565 bibit pohon.

Hj. Sitti Baderia, Kamis (14/1/2021) mengatakan, 9.565 bibit pohon tersebut merupakan kerjasama dengan pembibitan wilayah 2 Parangloe, Kabupaten Gowa, Sulsel.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palopo, Hj. Sitti Baderia S.Pd,.M.Si melambaikan tangan (kanan), Kamis 14 Januari 2021. (Foto: Dok. Humas)

“Sebanyak 9.565 bibit pohon tersebut akan dialokasikan ke seluruh wilayah Kota Palopo,” katanya

“Dan perlu saya sampikan bahwa semua bibit tersebut adalah hibah, tidak dibeli,” tegasnya.

Ia menambahkan, bibit pohon itu terdiri atas ketapang kencana 5.000 pohon, tabebuya 1.665, monas 1.500, kayu hitam 300, pucuk merah 100, coppeng 500, dan tanjung 500 pohon. Diantara bibit itu, terdapat 15 pohon tabe buya yang sudah tinggi.

“Penanaman untuk tahap awal kami mulai di Jalan Andi Djemma, titiknya dari Taman I Love Palopo hingga pertigaan atau depan kantor Palopo Pos,” katanya.

Untuk tahap kedua, mulai Sampoddo sampai Lapangan Gaspa dan berkelanjutan ke seluruh Kota Palopo.

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan mendistribusikan bibit pohon itu melalui kelurahan, kecamatan, sekolah, dan perkantoran.

“Kita kerjasama dengan mereka, semua instansi juga. Nanti akan kita buat MoU dengan mereka,” jelasnya.

Untuk mendapatkan bantuan bibit pohon, maka mengajukan permohonan ke kantor DLHK Palopo.

“Bibit pohon kita berikan secara gratis dan tidak diperjualbelikan. Kemudian pemintaan harus dengan tujuan jelas dan jangan diperjualbelikan. Jadi ini betul-betul dipergunakan masyarakat untuk ditanam,” tuturnya.

Mantan Kepsek SDN 23 Batara ini menjelaskan, pihaknya akan meminta peta dimana bibit pohon akan ditanam, sehingga kegiatannya harus jelas.

“Nanti akan diinventarisasi oleh petugas kita, agar terlihat jelas upaya yang dilakukan sehingga ini bisa meningkatkan indeks lingkungan hidup,” jelasnya

Rencananya, penanam secara simbolis dilakukan oleh Walikota Palopo, Drs. HM Judas Amir, MH.

Pihaknya akan melakukan koordinasi mengenai waktu dan lokasi yang tepat untuk penanaman pertama tersebut,” tandas Hj.Sitti Baderia yang juga Mantan Kepsek SDN 5 Salamae Palopo ini.

(rls)

Masih Pandemi, Puncak Peringatan HJL dan HPRL di Luwu Utara Digelar Virtual

Luwu Utara–Puncak Peringatan Hari Jadi ke-753 Tana Luwu (HJL) dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) ke-75 akan dilaksanakan di Kabupaten Luwu Utara pada 23 Januari 2021 mendatang.

Namun, tidak seperti tahun-tahun kemarin yang digelar meriah dengan berbagai parade kebudayaan, peringatan HJL/HPRL tahun ini akan dilaksanakan sederhana melalui video conference alias secara virtual. Mengingat saat ini masih dalam suasana pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung 10 bulan, dan belum menunjukkan adanya penurunan kasus.

Pandemi Covid-19 boleh menghilangkan kemeriahan HJL/HPRL, tapi tidak bisa menghilangkan semangat untuk tetap melaksanakan peringatan historis bagi rakyat Tana Luwu ini. Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu Utara, Armiady, mengatakan, hajatan tahunan rakyat Tana Luwu harus tetap digelar meski dalam suasana pandemi Covid-19. Armiady mengatakan, ditunjuknya Luwu Utara sebagai tuan rumah HJL/HPRL adalah sebuah kehormatan, sekaligus amanah yang mesti dijalankan tanpa harus kehilangan momentum historis HJL/HPRL.

“Tahun lalu di Luwu Timur saya hadir mewakili Bupati, dan saya sendiri yang menerima langsung bendera pataka sebagai tanda bahwa Luwu Utara siap menjadi tuan rumah HJL/HPRL. Nah, dalam kondisi pandemi Covid-19, tentu akan berbeda cara memeperingatinya. Tahun ini kita lakukan sederhana dan virtual, tapi tidak mengurangi makna dua peringatan hari bersejarah bagi masyarakat Tana Luwu ini,” tutur Armiady, saat memimpin Rapat Persiapan Peringatan HJL/HPRL, Kamis (14/1/2021), di Ruang Rapat Wakil Bupati Luwu Utara.

Kendati digelar virtual, tapi Datu Luwu dan perangkat kedatuan, serta Forkopimda se-Tana Luwu, tetap diundang hadir untuk mengikuti puncak peringatan HJL/HPRL di Masamba, yang akan dipusatkan di Aula La Galigo Kantor Bupati. Armiady juga mengungkapkan bahwa Gubernur Nurdin Abdullah dijadwalkan hadir langsung di Luwu Utara.

“Seharusnya, pelaksanaan hari ulang tahun secara virtual ini bukan lagi kendala buat kita karena kita memiliki referensi pernah melaksanakan HUT Luwu Utara secara virtual juga,” imbuhnya.

Hal menarik lainnya, semua Kepala Perangkat Daerah akan mengikuti HJL/HPRL di ruang kerjanya. “Saya minta kepada semua yang masuk dalam kepanitiaan untuk mempersiapkannya mulai hari ini. Termasuk juga kepada Dinas Kominfo bersama Bagian Protokol untuk menata aula, menyiapkan undangan dan perangkat teknologi telekomunikasi interaktif untuk keperluan vicon agar memudahkan pengiriman audio dan video secara bersamaan tanpa ada kendala,” tandasnya.

Dalam rapat ini juga menyepakati Kadis Kominfo, Arief R. Palallo, sebagai Ketua Panitia HJL/HPRL.

(LH)

VIDEO: Detik-detik Gempa di Majene Berkekuatan 5,9 Skala Richter, Warga Panik, Atap Rumah Ketua DPRD Sulbar Ikut Ambruk

MAJENE–Akibat gempa bumi berkekuatan 5,9 magnitudo yang berpusat di Majene, Sulawesi Barat, atap rumah dinas Ketua DPRD Sulawesi Barat (Sulbar), Sitti Suraidah Suhardi, dilaporkan ambruk, sekitar pukul 14.35 WITA, Kamis (14/1).

Salah seorang warga, Irham, mengaku sementara berada di rumah dinas Ketua DPRD Sulbar saat terjadi gempa. Karena getarannya yang terasa kuat, dia pun berlari keluar karena khawatir tertimpa bangunan.

Dikatakan, ambruknya atap bangunan karena kuatnya getaran gempa serta tidak mampu menahan beban.

“Tujuh sepeda motor yang tertimpa bangunan milik mahasiswa,” kata Irham.

Menurutnya, saat gempa, Ketua DPRD Sulbar Sitti Suraidah Suhardi sementara berada di Makassar.

Dari data yang dilansir Koran Seruya dari Sulbar Kini, gempa ini juga mengakibatkan tebing longsor di Onang, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene dan menutup ruas Jalan Trans Sulawesi Majene-Mamuju. Sejumlah rumah warga di Kecamatan Tapalang, Mamuju, juga mengalami kerusakan.

Gempa berkekuatan 5,9 magnitudo mengguncang wilayah Sulawesi Barat (Sulbar), Kamis (14/1), sekitar pukul 14.35 WITA. Data BMKG, gempa ini berpusat pada jarak 4 kilometer arah barat laut Kabupaten Majene, Sulbar, pada kedalaman 10 kilometer.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” jelas Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno, dalam keterangannya.

Sebelumnya dikabarkan, kabupaten Majene, Sulawesi Barat, diguncang gempa bermagnitudo 5,9. Gempa terjadi pada hari ini pukul 13.35 WIB. Pusat gempa terjadi di darat sekitar 4 km barat laut Majene.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati mengatakan warga Majene panik dan ke luar rumah saat gempa terjadi.

“BPBD Kabupaten Majene menginformasikan warganya merasakan guncangan kuat. Warga merasakan gempa kuat selama kurang lebih 3 detik. Masyarakat panik dan keluar rumah,” katanya melalui keterangan tertulis, Kamis (14/1).

Setelah gempa terjadi, BPBD Kabupaten Majene melakukan koordinasi dengan perangkat kecamatan dan desa terkait dampak dari gempa. Gempa dengan kedalaman 10 km ini tidak memicu terjadinya tsunami.

Berdasarkan analisis peta guncangan dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity, gempa bermagnitudo 5,9 memicu kekuatan guncangan IV MMI di Mamuju, III – IV MMI di Majene, Mamuju Utara, Majuju Tengah, III MMI di Toraja, Mamasa, II – III MMI di Pinrang, Pare-pare, Wajo, Polewali Mandar, Tanah Grogot, II MMI di Balikpapan.

Skala Mercalli tersebut merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa. Deskripsi BMKG pada skala IV MMI menunjukkan pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela dan pintu berderik serta dinding berbunyi.

Skala III MMI menunjukkan adanya getaran dirasakan nyata di dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Sedangkan II MMI, ini menunjukkan adanya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

“BNPB melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Majene untuk memonitor kondisi pascagempa,” tandasnya.

(*/har)