PALOPO–Pemerintah kota Palopo mengikuti peringatan Hari Jadi Tana Luwu ke-753 dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) ke-75 secara Virtual di Rujab Walikota Palopo, Sabtu 23 Januari 2021.
Peringatan Hari Jadi Luwu ke – 753 dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu ke – 75 yang jatuh pada tanggal 23 januari 2021 tahun ini dipusatkan di Kabupaten Luwu Utara.
Sambutan Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani menyampaikan Peringatan Hari Jadi Luwu ke-753 dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu ke-75 kali ini dilaksanakan secara sederhana karena mengingat pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum berakhir.
“Bahkan kita ketahui bahwa terus meningkatnya kasus positif dibandingkan sebelumnya dan kondisi juga ini mengakibatkan upacara dan ritual adat secara kegiatan lainnya yang biasanya digelar tidak dilaksanakan seperti tahun-tahun sebelumnya”.
“Meskipun demikian bahwa kemeriahan tahun-tahun sebelumnya yang dilaksanakan kali ini kita pindahkan ke diri masing-masing yang ditunjukkan secara kualitas”.
“Simbol-simbol di tana luwu selalu ditandai dengan tiga hal yang pertama payung, kedua badik dan yang ketiga adalah pohon sagu”.
“Ketiga simbol ini memiliki makna seperti payung dititipkan kepada jajaran pemerintahan daerah se tana luwu untuk senantiasa memberikan perlindungan kepada seluruh masyarakat yang ada di tana luwu”.
“Sering disimbolkan bahwa ketika masyarakat kita di musim hujan dipastikan masyarakat kita tidak kehujanan dan ketika dimusim panas mereka tidak kepanasan tentu ini sangat mengandung kesan yang sangat mendalam”.
“Kemudian badik menjadi simbol bahwa dalam jiwa setiap orang luwu terdapat nilai atau jiwa kesatria dengan senantiasa menjunjung tinggi harkat dan martabat, harga diri”.
“Dan pohon sagu tumbuh dalam iklim ekstrim sekalipun serta hidup berumpun menunjukkan bahwa Tana luwu ini tidak akan pernah kekurangan pangan sekaligus menunjukkan bahwa orang luwu memiliki ikatan emosional dan rasa kebersamaan yang sangat tinggi”.
“Orang luwu mengedepankan agama, terkenal dengan budaya dan kearifan lokalnya, Teguh memegang komitmen dan ulet dalam bekerja dan berusaha”.
“Keempat poin itulah yang menjadi modal utama bagi kita untuk bersatu membangun tana luwu berlandaskan kearifan lokal”.
“Peringatan yang dilaksanakan setiap tahunnya ini adalah momentum untuk mengenang nilai-nilai sejarah perjuangan rakyat Luwu sekaligus mengingat kembali akan kebesaran kerajaan luwu di masa silam”.
Sambutan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan selamat Hari Jadi Luwu ke-753 dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu ke-75 kepada seluruh masyarakat di Tana Luwu.
Kita ketahui bahwa peringatan ini dilaksanakan dengan begitu sederhana karena kita masih berada dalam kondisi pandemi covid-19.
Vaksin untuk Sulawesi Selatan telah ada di provinsi dan siap untuk di berikan ke setiap daerh ini salah satu langkah efektif untuk membantu program pemerintah pusat dalam langkah mengurangi penyebaran covid-19.
Wagub juga menyampaikan untuk terus mematuhi protokol kesehatan setelah di vaksin bukan berarti kita tidak lagi memakai masker tapi tetapi menjaga protokol kesehatan.
Turut hadir pula Walikota Palopo Drs. H. M. Judas Amir, MH, Kepala Inspektur Kota Palopo Asir Mangopo, Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Kota Palopo, Drs. H. Burhan Nurdin, Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Kota Palopo Dr. dr. HM. Ishaq Iskandar, M.Kes, Kepala bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Palopo Wahyudin.
Tanggal 23 Januari bukan saja dikenal dengan peristiwa Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) maupun Hari Jadi Tana Luwu (HJTL), tapi juga beragam peristiwa penting lainnya yang bertepatan dengan tanggal bersejarah itu.
Pada tanggal 23 Januari 1950, Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) yang dipimpin oleh Raymond Westerling melakukan kudeta militer di kota Bandung, Jawa Barat.
Westerling adalah Kapten KNIL (Tentara Kerajaan Hindia Belanda) yang dengan dukungan dari Belanda dan berbagai elemen minoritas berupaya untuk menggulingkan Negara Republik Indonesia Serikat yang baru saja didirikan oleh Soekarno.
Westerling dan pasukannya masuk ke kota Bandung pada 23 Januari 1950 dan membunuh semua orang berseragam TNI yang mereka temui di kota ini. Peristiwa sejarah penuh darah nan sadis ini lantas dikenang sebagai peristiwa Kudeta Angkatan Perang Ratu Adil atau APRA. Berikut cerita selengkapnya.
Raymond Westerling adalah seorang anggota pasukan khusus baret hijau Kerajaan Belanda. Karier Westerling di dunia militer dimulai saat Perang Dunia II, melalui pelatihan militer tingkat komando oleh Inggris, Westerling diterjunkan di medan perang Eropa untuk berperang bersama Sekutu.
Dikutip dari P. Matanasi dalam buku berjudul Westerling: Kudeta yang Gagal, setelah Perang Dunia II usai Westerling bekerja untuk Kerajaan Belanda dan dikirim ke Medan dengan tugas untuk membebaskan tawanan Jepang di Siringgo-ringgo, setelah misi tersebut Westerling berangkat ke Jakarta untuk melatih pasukan khusus DST yang akan ditugaskan untuk kepentingan militer Belanda.
Salah satu tugas pasukan DST adalah memadamkan pemberontakan di Sulawesi Selatan. Pemadaman pemberontakan yang dilakukan oleh Westerling dan pasukan DST menggunakan cara yang sangat kejam yaitu dengan melakukan pembantaian terhadap masyarakat Sulawesi Selatan pada tanggal 11 Desember 1946 sampai 17 Februari 1947.
Setelah melakukan aksinya di Sulawesi Selatan Westerling keluar dari dinas militer Belanda, selanjutnya Westerling mendirikan pasukan lain di Jawa Barat yang dikenal dengan APRA. Tujuan dari dibentuknya pasukan APRA adalah untuk melakukan pemberontakan terhadap Republik Indonesia dan mendukung terbentuknya Negara Pasundan yang merupakan salah satu negara federal Belanda.
Latar Belakang Kudeta APRA di Bandung
Westerling mendirikan organisasi rahasia dengan pengikut sekitar 500.000 orang. Hal ini lantas diketahui oleh dinas rahasia militer Belanda pada bulan November 1949. Laporan yang diterima Inspektur Polisi Belanda J.M. Verburgh pada 8 Desember 1949 menyebutkan bahwa organisasi bentukan Westerling bernama Ratu Adil Persatuan Indonesia (RAPI) dan memiliki satuan bersenjata yang dinamakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA).
Pada 5 Desember malam, sekitar pukul 20.00 Westerling menelepon Letnan Jenderal Buurman van Vreeden, Panglima Tertinggi Tentara Belanda pada saat itu. Westerling menanyakan pendapat van Vreeden tentang rencananya untuk melakukan kudeta terhadap Sukarno. Jenderal van Vreeden adalah penanggung jawab kelancaran acara “penyerahan kedaulatan” Indonesia oleh Belanda pada 27 Desember 1949.
Van Vreeden telah memberikan peringatan agar tidak melakukan kudeta pada Indonesia, namun hanya sebatas itu saja. Van Vreeden tidak memerintahkan penangkapan atas Westerling meskipun tahu rencana kudeta Westerling.
Pada hari Kamis tanggal 5 Januari 1950, Westerling mengirim surat kepada pemerintah RIS yang berisi ultimatum. Ia menuntut agar Pemerintah RIS menghargai negara-negara bagian, terutama Negara Pasundan serta Pemerintah RIS harus mengakui APRA sebagai tentara Pasundan. Pemerintah RIS harus memberikan jawaban positif dalam waktu 7 hari dan apabila ditolak, maka akan timbul perang besar.
Ancaman tersebut menimbulkan ketidaknyamanan antara RIS dan Belanda, yang telah menyepakati kedaulatan Indonesia. Menteri Dalam Negeri Belanda pada saat itu, Stikker, lantas menginstruksikan pada Hirschfeld yang adalah Nederlandse Hoge Commissaris (Komisaris Tinggi Belanda) untuk menindak semua pejabat sipil dan militer Belanda yang bekerja sama dengan Westerling.
Pada 10 Januari 1950, Hatta menyampaikan pada Hirschfeld bahwa pihak Indonesia telah mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Westerling.
Aneka Kejadian di tanggal 23 Januari
Pada 23 Januari 1950, dikenal sebagai Peristiwa Kudeta Angkatan Perang Ratu Adil (APRA). Yakni peristiwa di mana Kelompok milisi Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) di bawah pimpinan mantan Kapten KNIL Raymond Westerling masuk ke Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar) dan membunuh semua orang berseragam TNI yang mereka temui.
Peristiwa itu merupakan salah satu dari sekian banyak peristiwa bersejarah dunia yang layak dikenang pada hari ke-23 sesuai sistem Kelender Gregorian, 23 Januari.
Berikut sejumlah peristiwa bersejarah pada 23 Januari dilansir dari Thepeoplehistory.com dan Wikipedia.org:
1579
Perjanjian Utrecht, adalah sebuah seri perjanjian yang ditandatangani pada 23 Januari 1713, membantu mengakhiri Perang Suksesi Spanyol. Dalam perjanjian ini tertulis bahwa cucu Louis XIV Philip V dari Spanyol diakui sebagai Raja Spanyol, tetapi Kerajaan Eropa Spanyol dibagi-bagi: Savoy menerima Sisilia dan sebagian Lombardia.
1900
Pertempuran antara pasukan Inggris dan pasukan Boer—orang Belanda yang tinggal di Afrika Selatan (Afsel)—meletus di Bukit Spioenkop, sebelah barat daya Ladysmith, Afsel. Pertempuran yang berlangsung selama dua hari itu berhasil dimenangi pasukan Boer yang berhasil menumpas 243 tentara Inggris dan hanya kehilangan 68 tentaranya. Salah satu pertempuran di masa Perang Boer II itu dikenang dengan sebutan Pertempuran Spioenkop.
Nani Wartabone. (Wikimedia.org)
1942
Nani Wartabone bersama sejumlah warga mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia di Gorontalo pada 23 Januari. Peristiwa itu diwarnai dengan penurunan bendera Belanda dan pengibaran bendera Indonesia, merah-putih. Namun demikian, Jepang berhasil menguasai Gorontalo setelah tiba pada 26 Februari 1942 dan Nani Wartabone ditangkap pada 30 Desember 1943.
1942
Pasukan Jepang yang menginvasi wilayah Rabaul di Britania Baru, Papua Nugini memicu pertempuran dengan pasukan Australia hingga Februari di tahun yang sama. Pertempuran itu berhasil dimenangi Jepang yang kemudian menguasai wilayah Rabaul.
1945
Jerman mulai melaksanakan Operasi Hannibal demi mengevakuasi warga dan tentaranya dari wilayah Prusia dan Polandia melalui jalur laut pada 23 Januari. Evakuasi itu dilakukan menyusul terdesaknya pasukan Jerman di wilayah tersebut oleh pasukan Uni Soviet. Sebanyak 800.000 hingga 900.000 warga sipil Jerman dan sekitar 350.000 tentara Jerman berhasil dievakuasi dalam operasi yang berlangsung sekitar empat bulan itu.
1946
Perlawanan Rakyat Luwu dipimpin Raja Luwu Andi Djemma melawan penjajahan Belanda. Andi Djema adalah Raja (Datu) Luwu dan seorang tokoh Indonesia dan dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Republik Indonesia tanggal 8 November 2002.
Ketua PDI Perjuangan Megawati (kabar24.bisnis.com)
1947
Dyah Permata Megawati Setyawati Sukarnoputri lahir di Yogyakarta, Indonesia dari rahim Fatmawati, istri presiden pertama Indonesia Soekarno 23 Januari. Megawati kemudian menjadi wakil presiden ke-8 pada 1999 mendampingi Abdurrahman Wahid. Setelah Abdurrahman Wahid turun dari jabatannya pada 2001, Megawati resmi menggantikannya sebagai presiden. Sejak 1999 hingga kini, Megawati menjabat sebagai ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
1950
Kelompok milisi Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) di bawah pimpinan mantan Kapten KNIL Raymond Westerling yang juga mantan komandan Pasukan Khusus KNIL, masuk ke Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar) dan membunuh semua orang berseragam TNI yang mereka temui.
APRA yang ingin menggulingkan pemerintahan Soekarno kemudian menduduki Bandung untuk sementara waktu. Pemerintah Republik Indonesia Serikat kemudian mempercepat integrasi wilayah-wilayahnya pada 17 Agustus 1950. Peristiwa itu kini dikenang dengan sebutan Peristiwa Kudeta Angkatan Perang Ratu Adil.
1963
Perang Kemerdekaan Guinea Bissau meletus setelah pasukan Guinea Bissau menyerang pasukan Portugal di wilayah Tite, Quinara, Guinea Bissau pada 23 Januari. Perang tersebut berlangsung sampai 10 September 1974 dan berakhir dengan kemerdekaan Guinea Bissau.
Arjen Robben. (Reuters)
1984
Arjen Robben lahir di Bedum, Belanda. Kini, namanya dikenal sebagai mantan pemain sepak bola yang pernah membela salah satu klub raksasa di Jerman, Bayern Munchen. Selama membela Bayern Munchen sejak 2009 hingga 2019, Robben telah mencetak 99 gol dari 201 penampilannya di Liga Jerman.
1986
Jose Enrique Sanchez lahir di Valencia, Spanyol pada 23 Januari. Namanya kemudian dikenal luas sebagai pemain sepak bola yang pernah membela salah satu klub besar di Inggris, Liverpool, sejak 2011 sampai 2016. Sebelum menyatakan pensiun pada 2017 lalu, pemain yang berposisi sebagai bek kiri itu sempat membela salah satu klub di Spanyol, Real Zaragoza, selama semusim.
1991
Berdirinya Televisi Pendidikan Indonesia yang dikenal dengan TPI. TPI adalah sebuah stasiun televisi swasta nasional di Indonesia. Namanya berganti menjadi MNCTV yang sejak 20 Oktober 2010 pada pukul 20.10 WIB.
2015
Abdullah bin Abdulaziz Al Saud lahir 1 Agustus 1924 – meninggal 23 Januari 2015 pada umur 90 tahun. Abdullah bin Abdulaziz Al Saud adalah Raja Arab Saudi yang keenam dari tahun 2005 sampai 2015. Setelah sebelumnya bergelar Pangeran Abdullah, ia mencapai puncak kekuasaan pada 1 Agustus 2005, sesaat setelah wafatnya Raja Fahd.
PALOPO–Komunitas Futsal Palopo melakukan penggalangan dana untuk membantu meringankan beban warga Sulawesi Barat khususnya korban gempa di Mamuju dan Majene, sepekan lalu.
Pengumpulan dana ini melalui pertandingan amal yang dilakukan bertajuk Charity Games yang diinisiasi oleh Andy Rais Bachtiar pada Kamis dan Jumat 21 Januari 2021.
Penggalangan dana dihelat di lapangan futsal Sinar Setuju Palopo, dimana dana yang terkumpul berjumlah 1.225.000. Dana ini kemudian dikonversikan dalam bentuk Sembako dan kebutuhan mendesak lainnya untuk para korban gempa.
Bantuan ini kemudian diserahkan langsung oleh Anjas Chambank dan rombongan kepada Kapolres Palopo dan didampingi oleh Kasat Intel Palopo @ngurahsuar yang nantinya langsung disalurkan ke Sulawesi Barat pada hari Sabtu, 23 Januari 2021 siang tadi.
Kapolres Palopo AKBP Alfian Nurnas memuji inisiatif dan kreatifitas yang dilakukan oleh anak-anak komunitas Futsal Palopo dalam ikut peduli dan membantu korban gempa Sulbar.
“Kita tentu bangga dan apresiasi, bukan dilihat dari besarnya sumbangan tapi kepedulian dan sikap kesetiakawanan sosial yang ditunjukkan adik-adik komunitas Futsal kota Palopo ini patut menjadi teladan, insya Allah kami akan segera bantu menyalurkan,” tandas Kapolres.
MASAMBA–Peringatan Hari Jadi Tana Luwu (HJL) ke 753 dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) ke-75. Dalam sambutanya Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menegaskan, empat komponen pemerintah daerah di Luwu Raya menjunjung sinergitas, mewujudkan Luwu aman dan damain.
Perayaan peringatan HJL/HPRL yang dipusatkan di Kantor Bupati Luwu Utara berlangsung lancar, dihadiri Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, anggota DPRD Prov, perwakilan pimpinan kepala daerah yang ada ditana Luwu, forkopimda Luwu Utara, hingga sejumlah tokoh adat.
Dalam sambutanya, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani (IDP) menyampaikan, empat komponen pemerintahan di tanah Luwu, yakni perintahan Kabupaten Luwu, Kota Palopo, Luwu Utara, dan Luwu Timur, selalu menjunjung sinergitas dalam melayani masyarakat.
“Tema HJL dan HPRL kali ini, adalah sinergi tanah Luwu aman dan sehat. Bersinergi tanpa batas menciptaprakan rasa aman, dari berbagai hal dan bersinergi sehat. Aplagi kita saat ini masih dalam situasi pandemi, sinergitas sangat dibutuhkan untuk memutus matarantai virus covid-19 ini,” kata Indah, Sabtu (23/01/2021).
Dia menambahkan, di Tana Luwu ini ada tiga simbol yang menjadi pegangan di setiap daerah yang ada di Luwu Raya. Simbol payung, badik dan simbol pohon sagu. Simbol payung menggambarkan, bagaimana pemerintah melindungi masyarakatnya.
“Saat musim hujan, pemerintah wajib memastikan warganta tidak kehujanan, saat musim panaspun masyarakat kita tidak kepanasan. Dan paling penting juga, dimasa paceklik tak ada masyarakat kita yang kelaparan,” tutur Bupati perempuan pertama di Sulsel itu.
” Simbol badik sendiri terkandung nilai kesatria yang menjunjung harkat, martabat dan harga diri. Sedangkan pohon sagu melambangkan, ketersediaan pangan yang melimpah,” sambung Indah.
Momentum peringatan HJL/HPRL ini kata Indah, diharapkan seluruh masyarakat Luwu bisa mengambil pelajaran dan mencontoh semangat para pejuang yang berjuang mempertahankan Tana Luwu.
Dalam pelaksanaan HPRL/HJL ini, juga diberlakukan protokol kesehatan yang ketat, bahkan semua tamu undangan menyertakan surat keterangan bebas Covid-19.
MASAMBA–Memastikan terbebas dari Covid-19 Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani dan seluruh pimpinan SKPD, beserta panitia pelaksana Peringatan Hari Jadi Tana Luwu (HJL) ke 753 dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) ke-75 dinyatakan negatif setelah menjalani swab antigen sore tadi. Jumat (22/01/2021)
Puncak Peringatan Hari Jadi Tana Luwu (HJL) ke 753 dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) ke-75, berlangsung Sabtu (23/01/2021) besok dan dipusatkan di Kantor Bupati Luwu Utara.
Memastikan semua yang terlibat dalam kegiatan itu bebas dari virus corona, sore tadi seluruh panitia pelaksana, dan pimpinan SKPD di lingkup pemerintah Daerah Luwu Utara hingga Bupati Indah menjalani swab antigen, dan hasilnya menunjukkan semua dinyatakan negatif.
“Alhamdulillah semua negatif, sebagai tuan rumah kita tidak hanya mempersiapkan rangkaian acara, tapi juga memastikan yang terlibat dalam kegiatan ini tidak terpapar virus. Seperti kita tahu skarang ini, kita masih dalam kondisi pandemi,” kata Indah, usai menerima hasil swab antigennya.
Dia menambahkan, semua tamu undangan jauh hari sebelumnya juga sudah disampaikan, untuk memeriksakan diri atau memastikan jika mereka yang akan hadir juga terbebas dari covid-19 dengan menunjukkan surat hasil swab masing masing.
” Yang kita undang juga sangat terbatas, karena memang kegiatan besok itu, kita benar benar menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Itu semua kita lakukan, agar kita saling menjaga satu sama lain,” ungkapnya.
PALOPO–Mungkin banyak warga Palopo, termasuk di Tana Luwu yang belum mengenal produk olahan buah durian, buah khas di Tana Luwu, yang diracik oleh Muhammad Erick Gunawan, dengan brand: Durian Baper.
Owner Durian Baper itu saat disambangi Koran Seruya mengaku mengawali usaha mikro kecil menengah (UMKM) itu dengan usaha kuliner makanan semisal ayam goreng dan nasi uduk, pada 2016 lalu di kawasan Jalan Ratulangi dengan nama Waroeng Bu El.
Namun, tak berjalan lama, usahanya itu tidak berjalan mulus membuat Erik langsung membanting stir dan membuat usaha kuliner dengan brand Durian Baper, pada Oktober 2018 silam.
Kini usahanya tersebut pelan-pelan mulai bangkit, meski terpaan badai pandemi covid-19 belum jua hilang membuat omzetnya ikut tergerus.
“Saya berharap dalam rangka Hari Perlawanan Rakyat Luwu ke 75 dan Hari Jadi Tana Luwu ke 753, apalagi sekarang ada pandemi corona, kami tentu ingin agar Pemerintah lebih peduli dan perhatian pada kami Pelaku usaha kecil (UMKM), baik dari sisi permodalan untuk pengembangan usaha maupun dari sisi promosinya,” ujar Erik, pria yang lahir pada 29 Juni 1984.
Erik berbangga, produknya pernah menyabet juara 1 lomba kemasan Tingkat Provinsi Sulsel pada event “Kompetisi Kemasan IKM Expo” di Atrium Nipah Mall, Makassar, pada November 2019 lalu.
Ia mengaku tertarik mengemas buah durian sebagai oleh-oleh lantaran banyak Peminat durian yang ketika ingin membawa oleh-oleh buah khas Tana Luwu itu kemana-mana tapi terkendala dengan aromanya yang menyengat. Baik untuk dibawa di atas bus, maupun diatas pesawat.
“Karena banyak yang terkendala baunya yang menyengat, baik diatas bus maupun di pesawat, belum lagi bawanya repot sekali, sehingga saya kemudian berpikir kenapa tidak dikemas saja, jadi bisa dibawa kemana-mana, makannya juga tidak ribet, tidak harus dibelah lagi,” katanya.
Erik bersyukur, produknya bisa laris manis, dimana saat sebelum pandemi, Durian Baper bisa laku sekitar 500-600 cup per bulan. Sedangkan di musim pandemi covid-19 ini sisa 300-an cup saja per bulan.
Produk Durian Baper, Apa Aja Sih?
Durian Baper yang membuka outlet di dekat Rabbids Cafe, di Jalan Andi Djemma Palopo itu kini memiliki 3 produk unggulan.
Yang pertama adalah Durian Brown Sugar, lalu Es Teler Durian Baper dan Durian Baper Cup.
Durian Brown Sugar, adalah produk minuman dengan rasa durian yang bikin baper. Per cupnya murah, cuma seharga Rp13.000.
Durian Brown Sugar, duriannya berasa banget, ditambah segarnya dengan campuran gula aren asli dan susu segar dan daging durian kualitas terbaik yang digunakan.
Sedangkan Es Teler Durian, harganya hanya Rp9.000 per cup. Ada juga es teler original.
Dan satunya lagi adalah, Durian Baper Cup, yang tersedia dalam dua ukuran kemasan, yakni 50 gram dan 100 gram.
Untuk 50 gram, harganya Rp15.000 per cup dan yang 100 gram, cuma seharga Rp25 ribu. Sedangkan untuk beli sistem paket lebih murah lagi.
Perluasan Pemasaran Hingga ke Hotel-hotel
Untuk pemasaran produk-produk Durian Baper ternyata Erik memiliki jaringan hingga ke hotel-hotel di kota Palopo.
Erik mengaku bermitra dengan beberapa hotel, yang pelanggannya doyan makan durian atau sekedar oleh-oleh para tamu hotel.
“Saya bermitra dengan beberapa hotel besar, misalnya Value, Awana dan lain-lain, sehingga mereka tinggal telepon saja jika ada tamunya yang pesan Durian Baper,” ungkap Erik yang juga anggota relawan Tangan Di Atas (TDA).
Erik menyebut, durian yang ia gunakan adalah produk durian jenis lokal, dari berbagai daerah di Sulsel, termasuk Tana Luwu sendiri.
“Kami tidak pakai durian monthong, karena tekstur dan rasanya beda. Yang kami pakai adalah durian lokal, ada yang dari Mamuju/Polman, Palopo sampai Luwu Utara, tergantung mana yang lagi musim dan kualitas buahnya bagus,” tandasnya.
PALOPO–Menyambut Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) ke 75 dan Hari Jadi Tana Luwu (HJTL) ke 753 yang jatuh tepat pada 23 Januari disambut penuh sukacita Wija to Luwu, meskipun suasana negara kesatuan Republik Indonesia masih dilanda pandemi virus corona berkepanjangan.
Salah satu putra terbaik Tana Luwu, yang namanya sempat moncer di perhelatan Pilkada Luwu Utara 2020, Andi Sukma, yang juga mantan calon wakil bupati itu memberi gagasan menarik dalam rangka memperingati HPRL/HJTL yang menjadi hari bersejarah bagi Wija to Luwu.
Wakil Ketua DPC Hanura Luwu Utara itu merasa perihatin jika Tana Luwu dalam usianya yang semakin menua hingga hari ini rakyatnya belum sepenuhnya mencapai tingkat kesejahteraan.
Menurutnya, sistem rekrutmen calon pemimpin di Luwu Raya ini perlu diperbaiki, supaya tokoh-tokoh yang diberi amanah menjadi Pemimpin benar-benar bisa mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan dan merata bagi semua golongan.
“Yang pertama, saya ingin mengucapkan selamat memperingati HPRL dan HJTL, semoga kita semua, Wija To Luwu senantiasa dijauhkan dari musibah dan bencana serta diberi rezeki, keberkahan sehingga daerah kita di Tana Luwu menjadi lebih maju dan rakyatnya semakin makmur,” ucapnya saat dihubungi Koran Seruya via telepon, Jumat (22/1).
Lanjut mantan DPRD Luwu Utara 3 periode itu, “jujur saja kita tentu risau dengan dunia perpolitikan di Tana Luwu jika sistem rekruitmen Calon Pemimpin masih banyak kekurangan disana sini. Menang kalah adalah hal biasa saja bagi kami, tetapi ke depan, kedewasaan politik dan cara-cara berpolitik Wija To Luwu harus lebih baik lagi, jangan ada kesan membiarkan kampanye hitam dengan fitnah dan kebohongan terus menerus dikembangkan,” akunya.
“Saya pribadi berpendapat, kita di Luwu Raya ini sebaiknya Pilkadanya Serentak saja di semua daerah. Baik di Luwu, Palopo, Luwu Utara dan di Luwu Timur,” gagasnya.
“Mengapa harus Pilkada Serentak di Luwu Raya? Karena menurut saya, jika terpisah-pisah, maka konsentrasi penduduk di wilayah lain yang tidak berpilkada akan cenderung tinggi ke tempat lain (yang sedang ber-Pilkada) dan itu bersifat destruktif (negatif).”
“Contohnya Pilkada Luwu Utara baru-baru ini. Karena Luwu dan Palopo tidak ada Pilkada, maka penduduk di daerah itu banyak yang ikut-ikutan menjadi Tim Sukses atau malah jadi “provokator” sehingga kualitas pelaksanaan Pilkada bisa jadi menurun. Kalau serentak kan, setiap penduduk akan fokus dengan daerahnya masing-masing,” imbuh Andi Sukma.
“Yang terjadi kemarin di Pilwalkot Palopo juga begitu (tahun 2018, red). Warga Lutra dan Lutim banyak yang saya amati ikut-ikutan jadi suporter dadakan. Jadi menurut saya, alangkah indahnya jika 4 wilayah ini semua Pilkada Serentak, sehingga tidak ada lagi mobilisasi massa ke suatu daerah tertentu yang sedang berpilkada.”
“Dengan begitu, peran serta masyarakat akan terlihat jelas dan ini nanti (Pilkada Serentak Luwu Raya) jika terlaksana, akan berlangsung lebih alamiah. Kita berharap rakyat Tana Luwu ke depannya jangan sekedar jadi “tim tepuk tangan” bagi calon-calon gubernur, Wija To Luwu harus bersatu dan mewujudkan impian soal kesejahteraan dan lebih penting lagi soal kemajuan sarana prasarana. Caranya kita harus dorong pemekaran wilayah, soal opsi provinsi, itu sudah lama jadi mimpi besar kita Wija To Luwu, tetapi mewujudkannya banyak faktor yang masih jadi penghalang, tak mudah memang,” tandasnya.
PALOPO–Pemuda Muslim Indonesia Cabang Palopo bersama Generasi Dharatan, terpanggil untuk ikut membantu penderitaan korban bencana alam di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat.
Hal ini disampaikan Budirman, S.Kom selaku Ketua Pemuda Muslim Indonesia Cabang Palopo lewat rilis yang diterima redaksi, Jumat (22/1).
“Penggalangan dana ini adalah salah satu tindakan untuk membangun kekuatan dengan berkolaborasi antar pemuda. Kita menghormati setiap stakehorder sehingga tidak melihat background untuk saling berkolaborasi demi memajukan potensi pemuda,” kata Budirman.
Sebagai organisasi kepemudaan, kami akan terus bekerja membangun silaturrahmi serta membangun kekuatan untuk membuka setiap potensi yang dimiliki oleh Pemuda khususnya di kota Palopo ini.
“Semoga dalam waktu dekat ini, segera terealisasi jajaran pengurus di setiap kecamatan dan kelurahan sebagai pengurus anak cabang dan pengurus ranting Pemuda Muslim Indonesia kota Palopo,” harapnya.
“Sebab dengan begitu maka akan muda kita mengakomodir semua kepentingan kepemudaan melalui jejaring keorganisasian,” ia menandaskan.
BELOPA – Jumat (21/1/2021), para petugas Pos Pemadam Kebakaran (Damkar) Larompong Selatan, bergegas menuju salah sati kebun milik warga yang ada di sekitar wilayah tersebut.
Itu setelah salah seorang warga, Syahrul (47) dikabarkan, baru saja di gigit ular piton raksasa sepanjang 9 meter, dengan berat ditaksir mencapai 70 kilogram. Syahrul diterkam ular tersebut, saat dirinya tengah membersihkan semak belukar di kebunnya.
Kala itu, dia hendak membersihkan kebun untuk menjadi tempat menanam cabe. Naasnya, ketika hendak membersihkan semak-semak divsekitar bebatuan yang ada di kebunnya, dirinya langsung diterkam piton raksasa tersebut.
Seketika, ular piton raksasa itu muncul dan menggigit lengannya. Tidak hanya itu, dia sempat dililit dan nyaris menjadi santapan ular tersebut.
Beruntung, usai bergelut dengan ular raksasa itu, Syahrul berhasil melarikan diri dan langsung menuju puskesmas, untuk mendapatkan perawatan medis akibat luka gigitan yang diterimanya.
Demikian diceritakan oleh, Komandan Regu posko Damkar Larompong Selatan, Miftahuddin, kepada awak media. Dia menyebutkan, jika korban (Syahrul.red) enggan menceritakan apa yang dialaminya tersebut kepada petugas.
Hanya saja, pihaknya yang menaruh curiga dan mendapat informasi, langsung menuju ke lokasi melakukan pencarian bersama warga dan berhasil menangkap ular pitong raksasa yang hampir menelan korban jiwa tersebut.
Miftahuddin menjelaskan, saat proses penangkapan, pihaknya sempat mengalami kendala, lantaran medan lokasi persembunyian ular itu, berada dibawah kaki bukit. Pihaknya akhirnya berhasil menangkap ular itu, usai melakukan pencarian selama kurang lebih satu jam.
“Ular itu kita tangkap di sela-sela batu, bahkan saat hendak ditangkap ular itu, sempat menyerang petugas, jadi terpaksa kami bunuh,” terang Miftahuddin.
Usai manangkap ular tersebut, petugas Pos Damkar kemudian membawanya kepemukiman penduduk sebelum menguburnya di hutan lindung yang di wilayah tersebut. (*/Mita)
Luwu Utara–Satuan Reserse Narkoba Polres Luwu Utara berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terduga tindak pidana penyalahgunaan dan peredaran Narkotika golongan I jenis Sabu, Kamis (21/01/21) pukul 21.30 Wita.
Menurut Kasat Resnarkoba, IPTU F. Rande, berawal dari sebuah informasi masyarakat bahwa seorang laki-laki memiliki dan menyimpan narkotika jenis shabu dan tinggal di Jalan Dirgantara Kelurahan Kappuna Kecamatan Masamba, sehingga pada saat itu anggota Satresnarkoba yang di Pimpin oleh kasat Resnarkoba IPTU F. Rande langsung melakukan penyelidikan
“Anggota langsung mendatangi rumah tersebut dan didalam rumah ditemukan saudara Andika dan dilakukan penggeledahan lalu ditemukan 1 (satu) shacet berisi 5 (lima) paket barang diduga narkotika jenis shabu disaku celana sebelah kanan, selanjutnya terduga pelaku dan barang bukti di bawa ke Polres Luwu Utara guna pengusutan lebih lanjut,” terang Kasat Resnarkoba.
Sementara barang bukti di temukan berupa, 1 (satu) shacet plastik klip bening yg berisi kristal bening diduga narkotika jenis sabu dengan berat kotor seluruhnya 1,29 gram dengan sachetnya, 1 unit handphone merk Advan warna silver.
“Terduga pelaku dan barang bukti telah kita amankan di Polres Luwu Utara, guna pengusutan lebih lanjut,” pungkas IPTU F. Rande.
PALOPO–Pemerintah Kota Palopo Menggelar Rapat Penegasan Batas Wilayah antara Tim Penegasan Batas Daerah Kabupaten Luwu dengan Tim Penegasan Batas Daerah Kota Palopo, dilaksanakan di Aula kantor Bappeda Kota Palopo, Jumat (22/1/2021).
Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Kota Palopo Drs. H. Burhan Nurdin, M.Si menyampaikan bahwa di tahun 2021 ini penegasan batas-batas di seluruh Wilayah Republik ini wajib untuk diselesaikan, sehingga memerlukan beberapa diskusi pembicaraan di tingkat kabupaten kota yang perbatasan sehingga nanti apa yang di putuskan oleh kementerian dalam negeri dalam hal ini dirjen perbatasan bisa terselesaikan dengan baik dan menjadi batas yang bisa memberikan kenyamanan bagi warga kabupaten kota yang ada disini.
” Ada beberapa kesepakatan yang pernah dilakukan antara tim penegasan batas daerah kabupaten Luwu dengan Kota Palopo yang kembali akan kita sesuaikan sehingga ada kesepakatan bersama antara kabupaten Luwu dengan Kota Palopo dalam rangka penegasan batas wilayah Ke dua daerah otonom ini.”
Asisten I juga mengungkapkan terimakasih kepada pemerintah kabupaten Luwu karena sudah membuat kesepakatan bersama khususnya batas yang ada di bagian barat kota Palopo yang berbatasan dengan Toraja Utara.
” Semoga di sekmen-sekmen lainnya bisa kita sepakati bersama sehingga penegasan batas kabupaten Luwu dan kota Palopo bisa terselesaikan di tahun 2021.”
Dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara Kesepakatan penetapan kriteria penentuan batas wilayah antara Kabupaten Luwu dan Kota Palopo.
Turut hadir, Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Luwu Drs. Rudi Dappi, M.Si, Kepala bagian pemerintahan Kab.Luwu Hj. Eka Nur Thalib, Kepala bagian tata pemerintahan Kota Palopo Subhan, S.Sos., M.Si, serta undangan lainnya.
Luwu Utara–Sehari menjelang puncak Peringatan Hari Jadi ke-753 Tana Luwu (HJTL) dan Peringatan ke-75 Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL), Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, menyempatkan ziarah ke makam dua tokoh perjuangan Tana Luwu, yaitu makam Datuk Pattimang dan Raja XV Luwu, Andi Pattiware, Jumat (22/1/2021), di Kompleks Makam Datuk Pattimang, Malangke. Sebelumnya, Indah juga berziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) di Kelurahan Kappuna, Masamba.
Ikut mendampingi Bupati Luwu Utara, Sekretaris Daerah Armiady dan unsur Forkopimda lainnya, seperti Ketua DPRD Basir, Kapolres Luwu Utara AKBP Irwan Sunuddin, Kajari Luwu Utara Haedar, Ketua Pengadilan Agama dan Ketua Pengadilan Negeri. Beberapa Kepala Perangkat Daerah juga hadir, di antaranya Kalaksa BPBD Muslim Muhtar, Kadis Kominfo Arief R. Palallo, Kadis Ketahanan Pangan Alauddin Sukri, Kadis Perikanan Muharwan, Kadis Kesehatan Marhani Katma dan Kepala DP2KUM Kasrum.
Ziarah yang dilakukan Bupati, selain sebagai rangkaian kegiatan HJTL/HPRL, juga sebagai momentum pemerintah dan masyarakat untuk menghargai jasa para pahlawan dan para tokoh perjuangan yang ikut berjuang mempertahankan Tana Luwu.
Salah satunya yang dikenal dalam peristiwa bersejarah, Masamba Affair. “Kita harap ini menjadi momentum strategis bagi Wija to Luwu untuk bersinergi demi terwujudnya Tana Luwu yang Aman dan Sehat, sesuai tema Hari Jadi Luwu tahun ini,” kata Indah. “Aman dari segala potensi bencana alam dan non alam yang masih menghantui kita, dan juga sehat dari pandemi Covid-19,” sambung dia.
Indah Putri Indriani berharap, momentum Hari Jadi Tana Luwu dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu ini bisa dijadikan sebagai momentum bagi pemerintah daerah dan masyarakat Tana Luwu untuk dapat mengambil pelajaran dan menjadikan perjuangan para pahlawan terdahulu sebagai inspirasi yang sangat berharga di kekinian. “Saya berharap kita semua dapat mengambil pelajaran, dan mencontoh semangat para pejuang yang telah mendahului kita. Selamat Hari Jadi Luwu dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu,” tutup Indah.
Dilansir dari situs resmi Kemdikbud, dua makam tersebut, masing-masing makam Datuk Pattimang atau Datuk Sulaiman serta makam Raja Luwu XV Andi Pattiware, adalah dua makam yang mempunyai ciri arkeologis yang tinggi. Di mana makam ini terdiri dari batu padas berukuran panjang 55 cm, lebar 22 cm, tebal 17 cm, dengan ukuran bangunan panjang 7,60 cm, lebar 5,5 cm, dan tinggi 1,6 cm. Di dalamnya terdapat bangunan makam berukuran panjang 3,48 m, lebar 1,6 m. Tinggi nisan 1,06 m, dan penampang 74 cm.
BELOPA – Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Luwu, menggalang donasi untuk membantu korban bencana gempa bumi, di Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
Donasi tersebut, merupakan hasil dari bantuan seluruh kader dan pengurus Pemuda Pancasila Luwu. Sebagai bentuk kepedulian kepada korban gempa di Sulbar.
Hal tersebut, dikatakan oleh Ketua MPC PP Luwu, Ahkam Basmin Mattayang, kepada Koran Seruya, Jumat (22/1/2021).
Dia menyebutkan, jika hasil swadaya pengurus dan anggota PP Luwu itu, akan di salurkan kepada para korban gempa di Sulbar, melalui MPW Pemuda Pancasila Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Itu adalah sumbangan dari semua pengurus MPC badan dan lembaga dan PAC se luwu yang kami serahkan di MPW PP Sulsel langsung ke ibu pimpinan,” kaya Ahkam Basmin.
Sementara perwakilan MPW PP Makassar Faisal Malulu menyampaikan ucapan terimakasih kepada MPC PP Luwu yang mau menyumbang. “Semoga semua ini bernilai ibadah dan digantikan pahala,” ujar Faisal mewakili PP Sulsel. (Mita)
PALOPO–Personel Resmob Polres Palopo berhasil mengamankan seorang pemuda asal Bua, Kabupaten Luwu, di depan Islamic Center Kota Palopo, Jum’at, 22 Januari 2021, sekira pukul 01.30 WITA.
Menurut keterangan Kabag Humas Polres Palopo, AKP Edy Sulistiono mengatakan pria tersebut diamankan karena diduga telah melakukan penganiayaan dengan cara melempar truk yang melintas di Depan Islami Center Jalan Jenderal Sudirman Kota Palopo.
“Hari Kamis (21/1) sekitar pukul 01.00 WITA, pelaku melakukan pelemparan batu terhadap truk, dengan nomor polisi, DP 8034 FC,” terang AKP Edy Sulistiono.
“Akibat kejadian itu, kaca mobil bagian depan pecah, sementara korban, Muh Hilyar mengalami cedera luka robek pada bagian hidung akibat terkena lemparan batu, dan kini dirawat di RS Mega Buana,” lanjutnya.
Diketahui truk tersebut dikemudikan oleh, Nirwan bersama rekannya Muh Hilyar, keduanya merupakan warga Kabupaten Luwu, yang melintas dari arah utara menuju arah selatan.
Dari hasil penangkapan diketahui pelaku berinisial E, (26) warga Barowa, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu.
Pada saat dilakukan pemeriksaan oleh polisi, pelaku mengakui telah melakukan pelemparan bersama 5 orang rekannya, dan kini kelimanya dalam pengejaran Personil Resmob Polres Palopo.
Dari tangan pelaku, polisi mengamankan barang bukti berupa, 1 buah batu dan 1 buah ketapel busur.
Selanjutnya pelaku dan barang bukti dibawa dan diamankan di Mapolres Palopo guna proses hukum lebih lanjut.
Akibat perbuatannya, E dikenakan pasal 351 ayat (1) KUH Pidana subsider pasal 406 KUH Pidana, dengan hukuman maksimal 2 tahun penjara.
PALOPO–Pemerintah kota Palopo secara serentak melakukan penanaman pohon yang dilakukan di Lapangan Pancasila di kota Palopo, Jumat, 22 Januari 2021.
Penanaman pohon tersebut merupakan program dari Dinas Lingkungan Hidup kota Palopo yaitu pencanangan gerakan penanaman 10.000 pohon penghijauan tahun 2021 di kota Palopo.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup kota Palopo, St. Hj. Baderia, S.Pd.,M.Si pada kesempatan itu menyampaikan kegiatan ini merupakan program pertama di tahun 2021 dan sekaligus agenda utama untuk mendukung visi Walikota Palopo yaitu mewujudkan lingkungan yang layak huni melalui pengembangan infrastruktur perkotaan, penataan pemukiman, sanitasi dan ruang terbuka hijau.
Adapun pemilihan Lapangan Pancasila kota Palopo sebagai lokasi pencanangan sebelumnya dilakukan survei kapasitas ruang terbuka hijau serta sebaran/kerapatan vegetasi dalam area ini termasuk halaman Kantor Walikota Palopo.
Lanjutnya, dipilihnya Lapangan Pancasila mengingat bahwa selain sebagai icon baru kota Palopo dan telah memiliki Dokumen Lingkungan Hidup yaitu DPLH juga menjadi salah satu ruang publik yang banyak dikunjungi masyarakat termasuk dari luar kota Palopo.
“Kegiatan ini semoga bisa meningkatkan peduli lingkungan hidup dan budaya kota Palopo yang kita cintai bersama”.
Sementara itu, Walikota Palopo yang diwakili Wakil Walikota mengatakan kita bukan hanya sampai pada penanaman pohon namun yang penting adalah setelah penanaman nantinya kita harus merawat pohon tersebut sehingga berfungsi dengan baik.
“Semoga selanjutnya gerakan ini harus dicanangkan terus menerus, jadi jangan berhenti”.
Meminta bersinergi bersama Forkopimda agar terus melakukan gerakan pencanangan seperti ini. “Sehingga kota kita ini menjadi kota yang hijau dan sehat”.
Kegiatan pencanangan penanaman pohon tersebut dihadiri pula Sekretaris Daerah kota Palopo, Drs. Firmanza DP, SH.,M.Si, perwakilan unsur Forkopimda, para pimpinan perangkat daerah.
PALOPO–Plt. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Farid Kasim Judas, SH., M.Si., MH kembali melakukan kegiatan “Gerebek Balita & Lansia” yang dilakukan di dua kelurahan yakni kelurahan Tompotikka dan kelurahan Amassangan di Kecamatan Wara, Jumat 22 Januari 2021.
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) untuk memberikan bantuan kepada balita gizi kurang dan Lansia di Kota Palopo.
Pada kesempatan itu pula FKJ memberikan bantuan berupa kursi roda kepada Lansia yang ada di kelurahan Tompotikka atas nama Ibu Nursyam. Hal ini merupakan tindaklanjut dari “Gerebek Balita dan Lansia” sebelumnya yang telah dijanjikan untuk diberikan kursi roda tersebut.
Pada kesempatan itu, Plt. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Farid Kasim Judas, SH., M.Si., MH mengatakan bahwa gerebek balita ini sasarannya adalah anak-anak balita yang perlu perhatian serius.
“Selain itu para Lansia dan Balita diberikan bingkisan, dengan harapan apa yang diberikan ini dapat bermanfaat”.
Kegiatan ini dilaksanakan atas kerjasama Tim Kerja dan jajaran dinas KB bersama para RT/RW dan para kader yang ada di kelurahan dan ada 9 titik yang menjadi sasaran.
Adapun yang ikut serta pada kegiatan Gerebek Balita dan Lansia ini yaitu para jajaran staf DPPKB serta para penyuluh.
PALOPO–Hari Jadi Luwu (HJL) dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) kembali di peringati. Tahun ini, Kabupaten Luwu Utara di tunjuk selaku tuan rumah HJL yang ke-753 dan HPRL ke-75.
Empat kabupaten/kota di Luwu Raya selama ini secara bergiliran menjadi tuan rumah peringatan HJL dan HPRL. Sejumlah tokoh di Tana Luwu punya pandangan tersendiri terhadap pelaksanaan peringatan HJD dan HPRL.
Ketua Pengurus Besar Kerukunan Keluarga Luwu (PB KKL) Raya, Buhari Kahar Muzakkar, berpendapat jika momentum itu, seharunsya menjadi ajang untuk menumbuhkan rasa persatuan antar sesama Wija To Luwu (WTL).
Sebab katanya, momentum ini, juga menjadi salah satu momentum untuk memikirkan pembangunan Tana Luwu kedepannya.
“Demikian juga pentingnya seluruh elemen, pemerintah daerah, masyarakat dan termasuk WTL yg berada di luar tana Luwu membangun kekompakan utk kemajuan tana Luwu kedepan,” katanya.
Menurutnya, dengan bersatunya para tokoh asal Tana Luwu, maka agenda besar yang menjadi cita-cita para leluhur bisa dapat secepatnya teralisasi.
“Seperti misalnya utk agenda2 besar seperti pemekaran daerah atau menuju pembentukan provinsi Luwu Raya, itu kan dibutuhkn adanya semangat kebersamaan,” pungkasnya.
Hal senada disampaikan oleh, Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Luwu, Ahkam Basmin Mattayang. Dia berpendapat berpendapat jika momentum ini harusnya memberi motivasi kepada para generasi muda, untuk dapat membuktikan kualitas yang mereka miliki.
Sebab katanya, itu tidak terlepas dari jejak sejarah Tana Luwu sebagai kerjaan tertua di Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Tentunya kita semua punya harapan yang sama, Bahwa sejarah luwu sebagai kerjaan tertua di sulawesi harus menjadi motivasi untuk kita generasi sekarang,” katanya.
“Apa yang di cita-citakan oleh para leluhur, termasuk semboyan Wanua Mappatuo Naewai Alena itu, harus kita buktikan dengan segala kemampuan yang kita miliki,” sambung Sekretaris BKPSDM Luwu itu.
Termasuk katanya, semangat perjuangan para leluhur tidak boleh padam, namun juga ditanamkan kedalam hati dan semangat para generasi muda, sehingga kegiatan yang diperingati setiap tanggal 23 Januari setiap tahunnya itu, tidak hanya menjadi ajang seremonial belaka.
“Semangat perjuangan itu tidak boleh padam, atau bahkan hanya akan di jadikan sekedar seremonial saja,” tegasnya.
Dia juga berharap, agar para generasi dapat memperlihatkan semangat perjuangan mereka, dalam membangun daerah dengan mengeluarkan segala potensi yang mereka miliki.
“Anak-anak muda generasi penerus harusnya tetap memperlihatkan semangat perjuangannya, guna membangun daerah dan menjaga keutuhan negara, tentunya sekali lagi dengan segenap kemampuan yang kita miliki masing-masing,” pungkasnya. (Har)
PALOPO – Penyebaran wabah virus corona di Indonesia kian mengganas. Tanpa terkecuali wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel), termasuk empat daerah yang ada di Luwu Raya.
Secara nasional, hingga Kamis (21/1/2021) tercatat ada sebanyak 939.948 pasien yang terpapar virus yang juga dikenal sebutan Covid-19 itu, sebanyak 149.388 pasien diantaranya masih menjalani perawatan, 26.857 orang meninggal dunia, kemudian sebanyak 763.703 pasien yang telah dinyakatan sembuh.
Sementara di Sulsel hingga Rabu (20/1/2021) tercatat ada sebanyak 43.016 pasien dinyatakan terpapar, 37.188 pasien diantaranya telah dinyatakan sembuh dan 698 meninggal dunia, sementara 5.130 pasien masih menjalani perawatan.
Khusus di wilayah Luwu Raya, hingga Rabu (20/1/2021), data pasien yang terpapar Covid-19 juga mengalami peningkatan dalam sepekan terakhir, saat ini tercatat sudah ada sebanyak 4.811 kasus, atau bertambah 496 kasus dalam satu pekan terakhir.
Dari 4.811 kasus itu, 3.747 pasien telah dinyatakan sembuh, sebanyak 948 orang masih menjalani perawatan dan 117 orang pasien meninggal dunia.
Dari data tersebut, jumlah kematian pasien Covid-19 tertinggi berada di Kota Palopo, dengan jumlah kasus sebanyak 39 orang, kemudian disusul Kabupaten Luwu Timur dengan jumlah kasus sebanyak 36 orang.
Selanjutnya, kabupaten Luwu Utara sebanyak 28 orang pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19. Untuk Kabupaten Luwu sendiri tercatat ada sebanyak 14 kasus pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Pemerintah disetiap wilayah yang ada di Luwu Raya sendiri, telah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di wilayah mereka, salah satunya dengan cara rutin mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
Tidak hanya itu, pemerintah di empat wilayah ini juga telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat, untuk tidak melaksanakan pesta yang dapat menimbulkan kerumunan.
Khusus di Kabupaten Luwu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu telah melakukan swab massal kepada para pejabatnya, untuk melakukan deteksi dini penyebaran Covid-19.
Tidak hanya itu, ini juga dilakukan untuk memastikan pelayanan publik aman dan dalam rangka pengendalian penanganan Covid-19 di jajaran Pemerintah Kabupaten Luwu, seluruh pejabat diwajibkan melakukan rapid tes antigen.
“Pemeriksaan Rapid Tes Antigen untuk pejabat eselon III dan IV dimulai hari Senin ini khusus dilingkup sekretariat daerah dan sekretariat DPRD Luwu”, jelas Pj Sekda Luwu, H Sulaiman.
Sulaiman mengatakan, selain sebagai upaya pengendalian penanganan Covid-19 lingkup pemkab Luwu, kegiatan ini juga untuk memastikan pelayanan publik tetap aman dan menjaga kesehatan masyarakat yang membutuhkan pelayanan.
“Rapid Tes Antigen ini kita jadwalkan selama 7 hari kerja, sejak tanggal 18-26 Januari 2021. Jadwal masing-masing OPD telah kami tentukan dan sudah kami surati”, katanya.
Sementara Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak meremehkan Covid-19. Harus selalu menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas.
Apalagi Luwu Utara sudah masuk ke dalam zona orange. Di mana hampir setiap hari ada penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19.
“Tabe jangan ki kacapai (remehkan) ini Covid-19. Harusnya dalam zona oranye kita di Luwu Utara tidak boleh mi menggelar pesta pernikahan, tapi kita tetap izinkan, dengan catatan harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” pesan Indah.
“Saya minta pemerintah desa harus terus memberikan edukasi kepada warganya, dan berani menegur jika ada yang menggelar acara pesta tanpa menerapkan protokol Covid-19,” tegasnya.
Kenapa ini perlu dilakukan? Bupati beralias IDP ini beralasan bahwa tidak sedikit masyarakat yang terpapar Covid-19 usai menghadiri acara pesta pernikahan.
“Dulunya di Luwu Utara tidak ada rumah sakit penyangga untuk Covid-19, kini sudah ada rumah sakit penyangga, karena kasus konfirmasi positif Covid-19 beberapa pekan terakhir sudah sangat mengkhawatirkan,” tuturnya.
“Sekali lagi tabe, mari kita jaga diri dan keluarga ta dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Jadi harus dimulai dari kesadaran diri sendiri,” tutup bupati perempuan pertama di Sulsel. (Mita/Har)
Rincian Kasus Covid-19 di Luwu Raya
Luwu -497 Kasus -308 dirawat -175 sembuh -14 meninggal
Luwu Utara -813 kasus -108 dirawat -677 sembuh -28 meninggal
Luwu Timur -2.535 kasus -266 dirawat -2.233 sembuh -36 meninggal
PALOPO -966 Kasus -265 dirawat -662 sembuh -39 meninggal
TOTAL -4.811 Kasus -948 dirawat -3.747 sembuh -117 meninggal
MASAMBA–Momentum peringatan Hari Jadi Luwu (HJL) ke-753 dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) ke-75, akan menjadi momentum bersatunya Pemerintah Daerah (Pemda) se- Tana Luwu, dalam melawan penyebaran Covid-19 di Luwu Raya. Hal ini terungkap dalam, silaturahmi Virtual Antar-stakeholder Penanganan Covid-19 dan Mitigasi Bencana se-Tana Luwu yang digagas Panitia Pelaksana HJL ke-753 dan HPRL ke-75, Kamis (21/1/2020).
Silaturahmi virtual yang menghadirkan stakeholder penanganan Covid-19 dan mitigasi bencana se-Tana Luwu ini digelar di Ruang Command Center Kantor Bupati Luwu Utara.
Pelaksanaan silaturahmi virtual dilaksanakan berangkat dari harapan Datu Luwu, La Maradang Mackulau Opu To Bau, yang menginginkan adanya wadah silaturahmi atau forum diskusi yang membahas kerjasama daerah se-Tana Luwu di dalam penanganan Covid-19 dan upaya pencegahan bencana melalui kegiatan mitigasi kebencanaan. Dan peringatan HJL/HPRL ini merupakan momentum yang tepat untuk membahas dua hal tersebut. Kegiatan ini dikemas secara santai.
Kadis Kominfo Lutra yang juga Ketua Panitia HJL/HPRL, Arief R. Palallo, mengatakan bahwa masukan dari seluruh stakeholder yang hadir nantinya akan dirumuskan dan dilaporkan kepada Gubernur Sulawesi Selatan sebagai rekomendasi awal bahwa daerah se-Tana Luwu dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan baik dalam penanganan Covid-19 dan kegiatan mitigasi bencana.
“Insya Allah, setelah ini, semua masukan dari stakeholder penanganan Covid dan mitigasi bencana akan kita laporkan ke bapak Gubernur,” kata Arief.
Arief menyebutkan, ada beberapa poin kerjasama yang dihasilkan dan semuanya adalah masukan berharga dari para stakeholder se-Tana Luwu.
“Dari Kadis Kominfo Palopo misalnya, tadi beliau ada masukan bagaimana menghidupkan kembali sebuah wadah kerjasama atau Badan Kerjasama Pembangunan Antardaerah se-Tana Luwu yang memang sebelumnya ada, tapi kini tak lagi berfungsi. Nah, saya kira ini masukan yang baik,” imbuhnya.
Selain Kadis Kominfo Palopo, masukan lain yang perlu mendapat perhatian yang lebih serius, datang dari Kadis Kominfo Luwu Timur. Arief mengatakan, masukan Kadis Kominfo Lutim adalah bagaimana seluruh daerah se-Tana Luwu harus bisa bersatu memerangi Covid-19 agar tidak terjadi penularan lebih parah yang bisa saja akan memberikan kemungkinan terburuk buat Tana Luwu, jika tidak ditangani secara lebih serius.
“Semua daerah Tana Luwu harus lebih serius dalam penanganan Covid-19 melalui pendekatan sinergi dan kolaborasi antarseluruh daerah se-Tana Luwu. Ini masukan yang sangat berharga dari Kominfo Lutim, karena jika tidak ditangani secara lebih serius, akan mengakibatkan semakin melonjaknya Covid di Tana Luwu, dan kita siap-siap saja menghadapi kemungkinan terburuk. Tentu ini kita tidak inginkan. Nah, di sinilah perlu adanya sinergi manajemen penanganan covid-19 di Tana Luwu,” jelas dia.
Sementara dari Kominfo Luwu lebih menekankan kepada penanganan terpadu melalui pembangunan jaringan informasi yang terpadu. “Dari Luwu tadi saya sepakat, bagaimana kita perlu ada jaringan informasi terpadu penanganan Covid-19 dan bencana alam. Ini semua tentu untuk menghindari munculnya informasi-informasi yang tidak jelas alias hoaks,” terangnya.
Sementara Kalaksa BPBD Muslim Muhtar dalam diskusi tadi mengusulkan agar ada sebuah pelatihan bersama yang melibatkan stakeholder terkait se-Tana Luwu. Pelatihan ini, kata dia, terkait penanganan Covid-19 dan kegiatan mitigasi bencana.
Dari Plt Kadis Kesehatan Lutra, Marhani Katma, juga memberikan masukan yang baik terkait penanganan Covid-19. Masukan dia adalah semua daerah di Tana Luwu harus bisa membangun sinergi yang lebih serius lagi di dalam penanganan Covid-19. Hal ini diperlukan, mengingat kasus Covid di Tana Luwu terus meningkat akhir-akhir ini.
“Sinergi dan kolaborasi antardaerah di dalam penanganan Covid harus segera kita lakukan untuk mencegah terjadinya ego wilayah di Tana Luwu. Ini tidak boleh terjadi. Semua daerah di Tana Luwu harus bersatu dan membangun komitmen bersama di dalam penanganan Covid-19,” tandasnya.
Sekadar diketahui, kegiatan Silaturahmi Virtual Antar-stakeholder Penanganan Covid-19 dan Mitigasi Bencana, dilakukan sebagai rangkaian kegiatan menjelang puncak peringatan HJL/HPRL yang dipusatkan di Kabupaten Luwu Utara. HJL/HPRL kali ini mengambil tema “Sinergi Tana Luwu Aman dan Sehat.”
Rencananya puncak peringatan HJL/HPRL dilakukan secara virtual dan sederhana di Aula La Galigo Kantor Bupati. Semua Forkopimda se-Tana Luwu dijadwalkan hadir langsung bersama Gubernur Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini diikuti Plt. Kepala Dinas Kesehatan Luwu Utara Marhani Katma, Kalaksa BPBD Luwu Utara Muslim Muhtar, Kadis Kominfo Kota Palopo Baso Akhmad, Kadis Kominfo Luwu Timur Masdin, Sekretraris Kominfo Luwu Alimuddin, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palopo Karno, dan perwakilan Polres Kabupaten Luwu Timur. Kegiatan ini dipandu Kasubag Komunikasi Pimpinan Bagian Protokol Setda Lutra, Lukman. (LH)
BELOPA–Sekretaris BKPSDM Kabupaten Luwu, Ahkam Basmin Mattayang mengajak para pemuda, untuk menjadikan Momentum Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL), yang diperingati setiap tanggal 23 Januari, untuk dapat membuktikan kualitas yang mereka miliki.
Sebab katanya, itu tidak terlepas dari jejak sejarah Tana Luwu sebagai kerjaan tertua di Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Tentunya kita semua punya harapan yang sama, bahwa sejarah luwu sebagai kerajaan tertua di sulawesi harus menjadi motivasi untuk kita generasi sekarang,” katanya.
“Apa yang di cita-citakan oleh para leluhur, termasuk semboyan Wanua Mappatuo Naewai Alena itu, harus kita buktikan dengan segala kemampuan yang kita miliki,” sambungnya.
Termasuk katanya, semangat perjuangan para leluhur tidak boleh padam, namun juga ditanamkan kedalam hati dan semangat para generasi muda, sehingga kegiatan yang diperingati setiap tanggal 23 Januari setiap tahunnya itu, tidak hanya menjadi ajang seremonial belaka.
“Semangat perjuangan itu tidak boleh padam, atau bahkan hanya akan di jadikan sekedar seremonial saja,” tegasnya.
Dia juga berharap, agar para generasi dapat memperlihatkan semangat perjuangan mereka, dalam membangun daerah dengan mengeluarkan segala potensi yang mereka miliki.
“Anak-anak muda generasi penerus harusnya tetap memperlihatkan semangat perjuangannya, guna membangun daerah dan menjaga keutuhan negara, tentunya sekali lagi dengan segenap kemampuan yang kita miliki masing-masing,” pungkasnya. (Mita)
MAMUJU–Berangkat pada hari Selasa (19/1) lalu, Tim Medis PSC 119 Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu berhasil masuk di kawasan pengungsian korban bencana di wilayah Kecamatan Tappalang Barat, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat 22/01/2020.
Dilansir dari halaman akun Facebook pribadi Qiva Dhaniar, salah satu personel dari Tim Medis 119 kabupaten Luwu dan tim Kesehatan KNPI Sulsel tanpa berpikir untuk menghentikan langkah menembus tenda pengungsian yang hanya bisa ditembus hanya dengan berjalan kaki.
Hingga saat ini, tim Medis PSC 119 Luwu masih fokus dengan pelayanan kesehatan bagi warga Mamuju yang tertimpa musibah bencana alam berupa gempa bumi
Magnitudo 6,2, Jumat pekan lalu.
Koordinator tim Medis Pemkab Luwu, Qiva Dhaniar melaporkan, tim Medis dari PSC 119 bersama Relawan dari KNPI Sulsel dan Badan Bencana berhasil menembus kawasan yang terisolir.
“Alhamdulillah Tim PSC 119, bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Luwu dan tim Kesehatan dari KNPI Sulsel melakukan mobile pelayanan kesehatan ke daerah yang masih terisolir, dan yang paling membuat terharu ketika kami berhasil membuka jalur yang tertutup, yang sebelumnya sempat mengakibatkan sulitnya akses bagi kendaraan roda empat karena longsor,” kata Qiva di akunnya, yang diunggah pukul 00.35 Wita, Jumat dini hari tadi (22/1).
“Tanpa makan siang alhamdulillah tabarakallah kami bisa dan masyarakat sangat antusias menyambut kami sampai kami kewalahan dan melayani tembus jam 11 malam masya Allah dan syukurnya makan malam dijamu sama my best friend Iyha Mars sorry fren merepotkan…tuk semua relawan medis dan yang mendistribusi logistik akses ke Kec. Tappallang Barat sudah bisa qt lalui ya, 🤗 semoga yang kami lakukan mendapat berkahNya dan bermanfaat untuk masyarakat Kab. Mamuju, amiinn 😇🤗” tulis Qiva lagi, di beranda Facebooknya.
PALOPO–Aktivitas para lonte, sebutan familiar di tengah masyarakat dari istilah Penjaja Seks Komersil (PSK) di kota Palopo nampaknya mulai marak lagi. Terlebih di masa pandemi, dimana perekonomian masyarakat mengalami daya beli yang ikut menurun.
Di kota idaman ini, salah satu lokasi yang menjadi kawasan favorit untuk mangkal meraup rupiah para “pebisnis lendir” itu adalah di Jalan Durian, seputar Terminal Dangerakko, kecamatan Wara. Selain itu, mereka juga kerap beroperasi secara daring melalui aplikasi chat lewat smartphone dengan kode “Open BO”.
Menurut laporan warga, jam kerja para lonte itu hanya pada malam hari saja, mulai pukul 00.00 hingga pukul 04.00 dinihari.
Untuk menandai kawanan lonte ini cukup mudah. Biasanya mereka dengan dandanan menor (menyolok), pakai rok mini dan gaun di bagian dada sedikit terbuka berdiri di tepi jalan di kawasan yang agak remang-remang cahaya.
Mereka kadang duduk atau berdiri sendirian di tepi jalan sambil berpura-pura menelpon. Kadang pula bergerombol 2-3 orang untuk menjajakan tubuhnya yang mulus bak artis itu.
Menurut cerita warga, biasanya yang membeli layanan seks sistem eceran (ketengan) ini adalah pria hidung belang. Ada yang naik kendaraan roda dua, tetapi kebanyakan om-om senang yang bermobil.
Untuk short time, mereka biasanya membayar Rp200 hingga 300 ribu untuk sekali “tumpah”. Ini harga paling murah di masa pandemi. Tentu saja, harga ini diluar harga sewa kamar wisma atau hotel. Namun kadang, ada juga kalangan anak muda yang lebih suka main di kos-kosan sendiri, untuk menghemat budget, kata salah satu warga, sebut saja Bambang, yang mengaku biasa menggunakan layanan jasa pemuas nafsu birahi itu.
Lantas, apa reaksi Satpol PP atas keresahan warga ini?
Usai menerima laporan dari masyarakat, Satpol PP kota Palopo berjanji akan melakukan penertiban.
Sekretaris Satpol PP Palopo, Muhajir Basri menyebut pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan kelurahan setempat yakni kelurahan Dangerakko dan Bhabinkamtibmas.
”Kami sudah melakukan pertemuan dengan pihak kelurahan serta Bhabinkamtibmas agar menertibkan mereka,” sebut Muhajir, Kamis (21/1).
Sedangkan Kepala Satpol PP Palopo Ade Chandra kepada awak media mengakui jika pihaknya sudah berkali-kali melakukan penertiban di lokasi itu. Hanya saja, ahli maksiat itu masih juga membandel.
”Kami sudah berkali-kali melakukan penertiban kemudian diserahkan ke Dinas Sosial untuk pembinaan,” tutur Ade Chandra.
Walau begitu, Satpol PP berjanji tetap akan turun untuk melakukan penertiban hingga tak ada lagi aktivitas kaum “kupu-kupu malam” di lokasi itu yang dianggap meresahkan masyarakat, katanya.
Kata Pakar dan Pengamat Soal Maraknya PSK di Masa Pandemi
Berkeliarannya sejumlah wanita pelacur di tengah pandemi corona, dipastikan memperlambat musnahnya penyebaran virus ini. Imbauan beraktivitas dan diam di rumah, tak dituruti penjaja seks. Sebab mereka terbentur soal kebutuhan hidup sehari-hari.
“Pelacuran tetap beroperasi, boleh jadi karena para pelacur tidak punya opsi lain untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Butuh uang, tidak tahu pekerjaan lain sehingga nekat masih menjajakan diri,” kata Kriminologi Forensik Reza Indragiri.
Bisa pula para pelacur tersebut berkaca pada kasus bencana dan pascbencana sebelumnya, frekuensi pencari cinta sesaat justru meningkat.
Sedangkan pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah, menilai kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) itu seperti buah simalakama.
“Sebenarnya ini masalah perut. Kalau pemerintah bisa menjamin kebutuhan masyarakat terpenuhi, kemungkinan mereka tidak akan berkeliaran di jalanan menjual diri,” ucap Trubus.
PSK itu pekerjaan yang membahayakan. ”Karena menempatkan perempuan menjadi objek eksploitasi. Bagi perempuan yang dilacurkan berhadapan pada kerusakan organ reproduksi,” katanya.
Jika dilihat dari perspektif ekonomi, dia berharap permasalahan ekonomi yang menjadi penyebab maraknya prostitusi menjadi perhatian dan dapat diselesaikan.
“Gaya hidup menjadi salah satu bagian dari faktor ekonomi yang memicu para perempuan terjerumus ke prostitusi,” katanya.
BELOPA–Home Creative (HORE) mempersiapkan penayangan perdana film pendek berjudul “Toga untuk Ibu”.
“Film pendek yang berdurasi 15 menit ini mengisahkan tentang seorang mahasiswi yang sedang berkuliah, semester akhir di salah satu Universitas di Sulawesi Selatan, dimana ibunya sangat berharap dapat melihat putrinya diwisuda dan menggunakan toga sarjana,” kata sutradara film ini, Ukhy.
Ditambahkannya, pra produksi film ini dilaksanakan di bulan Januari 2021, dan pengambilan gambar (syuting) akan dilaksanakan pada Februari 2021 serta launching perdananya pada Maret 2021 mendatang.
“Pemeran Film ‘Toga untuk Ibu’ berasal dari hasil casting yang dilaksanakan oleh tim produksi yang semuanya merupakan talenta-talenta lokal Kabupaten Luwu,” ujar Ukhy.
Sementara itu, Muh. Akbar Rasdin SE yang merupakan produser dari Home Creative menambahkan bahwa wadah Film Maker dan Sinematografi untuk para talenta-talenta yang mempunyai minat dan bakat dalam dunia peran.
Dan HORE sendiri juga memiliki Tim Produksi, diantaranya Executive Produser Hendra Rifaldi, Line Producer Ristiwita Bakhri, Astrada Timi Timberlake, Art.Director Haerul, Soundman Anggi Arianto,dan Editor Ojhie Van Houten.
“Semua tim produksi merupakan pemuda-pemuda kreatif yang berkecimpung di bidang film maker dan sinematografi,” pungkas dia.
Suasana penjemputan jenazah Haji Permata di Pelabuhan Tanjung Sengkuang, Batam, Kepri, Jumat (15/1/2021) menjelang magrib. Saudagar Bugis asal Batam ini dilaporkan tewas ditembak oleh aparat Bea dan Cukai Tembilahan, Riau, pada Jumat dinihari, sekitar pukul 04.00 WIB. (Foto: Suryakepri.com/Romy Kurniawan)
Anak buah pengusaha asal Batam (Haji Permata) yang bernama Bahar dinyatakan meninggal dunia. Bahar sempat dirawat beberapa hari dengan luka tembak di kepala.
Saat penembakan, Bahar memegang kendali speedboat yang ditumpangi Haji Permata dan sejumlah anak buahnya. Polda Riau telah mendapat hasil autopsi dan pemeriksaan sejumlah saksi terkait penembakan terhadap rombongan Haji Permata.
“Haji Permata ditembak bagian dada, sedangkan anggotanya, Bahar yang merupakan tekong atau nakhoda speedboat terluka di bagian kepala. Dia sempat dirawat, namun akhirnya meninggal dunia,” kata Direktur Reskrimum Polda Roau Kombes Pol Teddy Ristiawan, Kamis (21/1/2021) dilansir Riauin.com.
Teddy menyebutkan, selain Permata, ada 3 anak buahnya ikut tertembak. Namun hanya Permata dan Bahar yang tewas. Sedangkan anak buahnya yang lain sedang dirawat karena luka tembak di tangan dan kaki.
“Total yang tertembak ada 4 orang. 2 meninggal dunia, dan 2 terluka,” ucap Teddy.
Haji Permata tewas saat kejadian, Jumat (15/1). Sedangkan Bahar tewas, Selasa (19/1) sore.
Selanjutnya dua korban lain yakni Abdul Rachman luka tembak di kaki, lalu Irwan, luka tembak di lengan. “Untuk Haji Permata, meninggal dunia dengan 5 proyektil peluru petugas Bea Cukai di bagian dada. Ini diketahui setelah jenazah Permata dilakukan autopsi. Sedangkan Bahar, luka tembak di kepala karena memang dia yang mengemudikan kapal,” jelasnya.
Lokasi penggerebekan yang menyebabkan Permata tewas, ternyata terjadi di dua lokasi. Lokasi pertama di Sungai Belah hingga ke Sungai Merusi, Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir. “Dari lokasi pertama ke lokasi kedua ada sekitar 30 menit. Jadi semua kejadian di wilayah perairan, sungai. Ada masyarakat yang melihat dan mengetahui kejadian itu,” jelasnya.
Teddy menjelaskan, dalam menyelidiki kasus kematian Permata, polisi telah memeriksa 21 orang. Saksi diperiksa mulai dari anak buah Permata, hingga masyarakat dan pihak Bea Cukai. “Pimpinan Bea Cukai Tembilahan Indragiri Hilir sedang diperiksa. Sedangkan enam orang petugas Bea Cukai yang berada di lokasi kejadian tidak hadir saat kami panggil,” tegasnya.
Sebelumnya heboh diberitakan, Permata tewas tertembak pada Jumat (15/1). Penembakan terhadap Permata saat pengusaha barang-barang dari luar negeri itu berada di atas laut Tembilahan.
Dia berhadapan dengan petugas Bea dan Cukai di perairan Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Permata mengalami luka sejumlah tembakan di dadanya.
Peristiwa itu terjadi saat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kepulauan Riau (Kepri) menggagalkan penyelundupan 7,2 juta batang rokok ilegal. Haji Permata tewas tertembak dalam kejadian itu.
Karena tidak terima, keluarga korban membuat laporan ke polisi. Laporan dibuat di Polda Kepri dan dilimpahkan ke Polda Riau terhitung 18 Januari 2021.
MAMUJU–Tim Relawan dari Ikatan Dokter Indonesia yang tergabung dalam rombongan misi kemanusiaan Kabupaten Luwu, tiba di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat, Rabu (20/1/2021) sekira pukul 08.00 Wita.
Begitu tiba, rombongan IDI Luwu yang dipimpin ketuanya, dr Alauddin, langsung melakukan pelayanan kesehatan di rumah sakit dan tenda-tenda pengungsi masyarakat yang terdampak gempa bumi.
Tim IDI Luwu terdiri dari 3 orang, yakni dr Alauddin SpAn, dr Adi sastra SpB, dan dr Abi.
Sedangkan PPNI Luwu juga terdiri atas 3 orang, yakni Rinal Supardin, Lilis Suryani, dan Syahrul.
Setelah beristirahat sebentar, Tim IDI Luwu langsung mendistribusikan bantuan berupa beras, mi instant, tenda, tikar, selimut, susu dan perlengkapan bayi serta bantuan obat-obatan ke beberapa titik, diantaranya ke Posko IDI cabang Mamuju, Posko KKLR dan distribusi langsung ke beberapa titik pengungsian.
Ketua IDI Kabupaten Luwu, dr Alauddin (dokter Spesialis Anastesi) bersama dr Adi Sastrawijaya (dokter spesialis bedah) berbaur dengan rekan-rekan dokter lainnya di rumah sakit regional Provinsi Sulbar untuk berkoordinasi dan membantu beberapa proses operasi korban gempa.
“Tim IDI Luwu pada hari pertama ini diberikan tugas jaga di UGD RS Regional dan di kamar operasi RS Regional. Tim UGD melayani beberapa kasus emergensi baik itu kasus trauma maupun non trauma,” ungkap dr Abi.
Menurut dr Alauddin SpAn, sebagai ketua tim, ada 7 kasus yang dioperasi diantaranya kasus bedah ortopedi dan kasus sectio secaria.
”Untuk hari kedua besok (Jumat 21/1) Tim IDI Luwu rencananya kembali akan turun memberikan pengobatan di tenda-tenda pengungsian,” pungkasnya.
Luwu Utara–Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, melepas jenazah almarhum Rahmat Anshari menuju tempat peristirahatan terakhir, Kamis (21/1/2021). Almarhum dikebumikan di Pemakaman Todengen Desa Kalotok Kecamatan Sabbang Selatan.
Sebelum memimpin pelepasan jenazah, Indah Putri turut merasakan duka cita yang mendalam atas kepergian almarhum yang begitu cepat. ‘Saudara kita ini masih muda sekali, tetapi jika Allah sudah berkehendak, kita tak bisa berbuat apa-apa,” kata Indah.
Indah berharap agar keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, kekuatan dan keikhlasan atas kepergian almarhum. “Saya mengajak kita semua untuk memaafkan sekaligus mendoakan beliau, semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah Swt,” ajak Indah.
Sekadar diketahui, almarhum meninggal pada Kamis dini hari pukul 02.00 Wita di usia 48 tahun akibat sakit yang ia derita. Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua anak. Jabatan terakhir almarhum, Kepala Bidang Kajian Inovasi dan Teknologi Balitbangda.
Sebelum menjabat Kabid di Balitbangda, almarhum pernah menduduki beberapa jabatan di pemerintahan, di antaranya Kasubag Protokol Bagian Humas Setda (2013), Kasubag Pendayagunaan Aparatur dan Perpustakaan Bagian Ortala (2013).
Selain itu, almarhum pernah menduduki beberapa jabatan lainnya, yaitu Kasubid Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Desa dan Kelurahan BPMD (2013), dan Sekretaris Camat Sabbang (2015). Jabatan terakhir almarhum, Kabid Kajian Inovasi dan Teknologi.
Kesuksesan suatu produk tidak terlepas dari kegiatan promosi yang dijalankan. Dengan perkembangan teknologi, kini brand dapat melakukan promosi secara online dengan pilihan yang kian beragam dan inovatif, termasuk dalam format video.
Hal ini berbanding lurus dengan hasil survei The Mondo Creative & Digital Trends yang dilakukan oleh agensi rekrutmen Mondo terhadap lebih dari 1.000 pelaku industri kreatif dan digital marketing.
Survei tersebut menyatakan sebanyak 76% responden menjadikan video marketing sebagai prioritas utama di 2020. Salah satu di antaranya yang saat ini sedang naik daun adalah promosi melalui platform pembuatan video pendek.
Semakin populer di kalangan masyarakat, berbagai brand mulai melihat potensi platform pembuatan video pendek sebagai cara baru untuk mempromosikan produknya. Berbeda dengan promosi yang biasa dilakukan seperti periklanan (advertising) atau pun publisitas (publicity), pendekatan yang dilakukan pada platform pembuatan video pendek terbilang unik dibanding platform lainnya. Fokus utamanya adalah mengadaptasi cara pengguna berinteraksi dan bersenang-senang dengan pengguna lainnya di platform tersebut.
Belum lama ini, brand smartphone untuk generasi muda, Infinix menjadi salah satu brand yang mempromosikan produknya di Likee, platform global terkemuka berbasis di Singapura untuk menyaksikan dan membuat video pendek. Meluncurkan produk baru yaitu Infinix Note 8, sebuah produk hasil kolaborasi antara Infinix dan Mobile Legend Bang Bang (MLBB), Infinix bekerja sama dengan Likee untuk memperkenalkan Infinix Note 8 ke khalayak yang lebih luas.
Sebagai brand yang mengoptimalkan popularitas Likee, Infinix melihat bahwa platform pembuatan video pendek merevolusi cara brand melakukan promosi dan menghasilkan keterlibatan (engagement) dengan masyarakat. Hal tersebut terlihat dari bagaimana Likee menawarkan interface yang praktis, dan memungkinkan brand untuk berbagi informasi seputar produk melalui aktivitas menyenangkan bagi para pengguna. Praktik tersebut akhirnya menimbulkan kedekatan atau rasa memiliki (sense of belonging) pengguna terhadap produk terkait.
“Setelah bekerja sama untuk menghadirkan #VaporlineDance pada bulan Mei lalu, kami sangat senang dapat kembali bekerja sama dengan Likee yang membantu kami untuk memperkenalkan produk kami dengan cara yang baru. Berbeda dari yang sebelumnya, kolaborasi kali ini fokus pada keunggulan utama yang kami hadirkan melalui Infinix Note 8, yaitu mendukung para gamers agar #AntiKalah. Kami berharap masyarakat khususnya pecinta game dapat bersenang-senang di Likee dan mengasah kemampuan bermain game terbaik mereka dengan Infinix Note 8,” kata Country Manager of Infinix Indonesia, Ryan Zhang.
MAKASSAR–Seorang gadis remaja penyandang disabilitas diperkosa tiga orang pria di kota Makassar.
Ketiganya yakni, masing-masing berinisial W (18), G (23), dan AS, memperkosa secara bergilir dan merekam video aksi bejatnya itu.
Video pemerkosaan itu kemudian dijadikan ancaman oleh pelaku untuk memeras orang tua korban sebesar Rp 5 juta.
“Video tersebut dikirimkan kepada orang tua korban, dan mengancam atau melakukan pemerasan terhadap orang tua korban dengan meminta uang tebusan sebanyak 5 (lima) juta rupiah, dan apabila tidak diberi akan menyebarkan video-video di medsos,” ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Agus Khairul, Kamis (21/1/2021), melansir Detikcom.
Para pelaku melakukan aksi bejatnya itu setelah mengajak korban berkenalan di media sosial dan berupaya menjebaknya. Korban yang termakan tipu daya pelaku kemudian dijemput di rumahnya pada Selasa (19/1).
“Pelaku juga menjelaskan bahwa saat melakukan persetubuhan terhadap anak tersebut merekam dengan menggunakan HP dengan 5 kali pengambilan gambar rekaman video dengan jumlah durasi 12 menit 21 detik,” imbuhnya.
Orang tua korban yang menerima telepon dan rekaman video dari para pelaku kemudian melapor ke polisi.
Dua pelaku, yakni W dan G, ditangkap pada Selasa (19/1) sekitar pukul 22.00 Wita, sementara pelaku inisial AS masih dikejar.
“Dua orang pelaku (W dan G) diamankan saat nongkrong di Jalan Muh Yamin,” tuturnya.
JAKARTA–Dalam rancangan undang-undang (RUU) Pemilihan Umum, penyelenggaraan Pilkada kembali dinormalisasi. Setelah penyelenggaraan Pilkada pada 2020, akan digelar Pilkada 2022 dan 2023.
“2020 ke 2025, 2022-2027, 2023-2028, itu saja itu normalisasi,” ujar Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) Willy Aditya saat dihubungi, Selasa (19/1).
RUU Pemilu juga memisahkan rezim Pemilu Nasional dan Pemilu Daerah. Pemilu Nasional terdiri dari Pilpres, Pileg DPR RI, DPRD provinsi, serta DPRD kabupaten/kota, dan DPD RI. Sementara Pemilu Daerah adalah pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati/Wali kota serta Wakil Bupati/Wakil Wali kota.
Dua Pemilu ini tidak diserentakan seperti dalam undang-undang kepemiluan yang berlaku. Yaitu Pilpres, Pileg dan Pilkada diserentakan.
“Enggak (diserentakkan). Berat. Karena prosesnya yang harus kita lihat adalah kan tiga ya, aspek pemilihan itu ada peserta, pemilih, penyelenggara. Enggak mungkin hanya satu aspek,” kata Willy.
Dalam draf RUU Pemilu, penyelenggaraan Pemilu Daerah sesuai RUU ini akan digelar pertama kali pada tahun 2027.
Masa jabatan kepala daerah pemilihan tahun 2020 akan habis pada 2025. Sehingga, dalam RUU ini diatur posisi yang kosong akan digantikan pejabat sementara hingga pemilihan tahun 2027.
Sementara, kepala daerah yang terpilih pada tahun 2022 dan 2023 masa jabatannya akan habis sampai terpilihnya kepala daerah pada Pemilu Daerah tahun 2027.
Kemudian, kepala daerah yang terpilih pada Pemilu Daerah 2027 masa jabatannya habis pada 2032 dan selanjutnya akan diselenggarakan pemilihan setiap lima tahun sekali. RUU Pemilu saat ini masih dalam tahap harmonisasi di Badan Legislasi DPR RI.
Sebagaimana diketahui, Sulsel terakhir kali menggelar Pilgub pada tahun 2018 silam. Itu artinya, Pilgub berikutnya baru akan dilaksanakan pada tahun 2023.
Di Sulsel sendiri, ada 11 daerah lain yang akan menggelar Pilkada 2023 yaitu Jeneponto, Wajo, Bone, Sinjai, Enrekang, Luwu, Palopo, Bantaeng, Sidrap, Pinrang, dan Parepare.
Sementara satu daerah lain, yaitu Takalar, Pilkadanya akan digelar di 2022.
Provinsi yang masa jabatan gubernurnya berakhir pada 2022 meliputi Aceh, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.
Sedangkan pada 2023 ada 17 provinsi yang gubernurnya akan berakhir masa jabatan antara lain Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Bali, Maluku, serta Papua.
JAKARTA–Pedangdut asal Luwu Utara, Evi Masamba saat ini menjadi perbincangan hangat setelah ia mengubah gaya rambutnya menjadi pendek.
Sebelumnya, penyanyi kelahiran Desa Pattimang, Malangke, 7 Mei 1991 itu selalu tampil dengan potongan rambut panjang. Kini penampilan baru Evi disebut mirip artis cantik Amanda Manopo.
Hal tersebut diketahui dari salah satu unggahan istri dari Arif Hajrianto di laman instagramnya. Evi mengunggah potret dirinya dengan tampilan rambut baru. Rambut tersebut merupakan hasil tatanan dari artis dan desainer ternama Ivan Gunawan.
Unggahan Evi langsung diserbu netizen yang memujinya semakin cantik dan memesona.
Bahkan, ada banyak sekali yang menyebutnya mirip Amanda loh. Lantas, seperti apa ya potretnya? Yuk simak ulasannya berikut ini.
Dalam potret terbaru Evi yang ramai dishare warganet, disebut-sebut jika mirip dengan Amanda Manopo.
Evi bahkan mengatakan bahwa dirinya merasa pangling dengan diri sendiri setelah memangkas rambutnya itu.
“Super duper mega bintang @ivan_gunawan. Serius pangling banget. Thanks kaka @ivan_gunawan,” kata Evi di laman instagramnya melansir Merdeka.com.
Di kolom komentar, banyak sekali netizen yang memuji penampilan Evi itu.
Katanya, wanita dengan nama asli Evi Anggraini itu terlihat lebih segar dan juga cantik.
“Fresh ko diliat sayang,” kata @marhansartika_reall.
“Cakep bangettt kaka. Dimana ini?,” kata @aliahsayuti.
“Cantikkkkk,” kata @da2_tria.
Melihat penampilan Evi Masamba yang baru, tak sedikit pula netizen yang menyebutnya mirip dengan kekasih Billy Syahputra yakni Amanda Manopo.
“Kaya Amanda Manopo,” kata @paulinasafitri.
“Wihhh keren mirip amanda manopo,” kata @aprianditappae.
“Ku kira amanda manopo deh,” kata @fatmaofficial_lavina.